Selasa, 07 Juni 2011

Tentang Cinta Part 19

#part 19

**Rio pulang ke rumah nya, dan mendapat kabar dari Tangerang, dan ayah ny ingin Rio pulang..

"Rio terlalu lelah, untuk menyadari bahwa adik nya ikut bersamanya ke tangerang.. Rio baru menyadarinya saat Ia menoleh ke belakang dan melihat Dara sedang membaca buku,,duduk di kursi belakang dengan posisi menyamping.

"Loe ikut pulang buat ngelindungin gue yah?" tanya Rio.
Dara mengintip dari atas buku yg dibacanya. "menurut gue, loe emang butuh perlindungan."

Ia hanya bergurau. Tapi. Jawaban Dara begitu serius. "kenapa?, gue ga ngelakuin apa pun yg akan menyebabkan gue dapet hukuman. Papa mungkin hanya sedikit kesal karena gue menghabiskan tahun ini berada jauh dari rumah." ujar Rio

"atau mungkin  papa mendengar tentang pelarian loe ke pedesaan sama Mitha. Gue mungkin harus kembali menegaskan, loe masih belum menceritakan ke gue apa yg sebenarnya terjadi."

Rio menyipitkan matanya. "loe ga mengadukanya pada papa, kan?"

Ekspresi Dara menyiratkan bahwa dia tersinggung. "apa loe bener berpikir gue bakal melakukan hal semacam itu?"

"gue ingat saat loe berusia 10thn, loe aduin gue ke papa tentang benteng baru yg gue buat"

"loe mengacaukan labirin kita dengan benteng yg loe buat itu,dengan memotong jalan keluar di persimpangan yg paling rumit, padahal gue baru saja berhasil menebak persimpangan labirin tersebut. Gue merasa bangga bisa melakukanya,tapi loe justru mengacaukanya, dan membuatnya menjadi terlalu mudah untuk di pecahkan... Lagi pula, saat itu gue masih anak-anak."

"sampai sekarang pun loe masih anak-anak"
"Berani sekali loe..."

**mereka terlibat pertengkaran kecil sepanjang sisa perjalanan, yg sudah tidak terlalu jauh lagi, dan terasa tidak biasa karena kecenderungan Rio yg gemar menggoda adiknya. Namun, tiba-tiba mereka terdiam dan suasana berubah mencekam ketika mobil memasuki gerbang rumah megah, ayah nya itu..

*** Sementara di rumah Mitha...
__Mitha tidak keluar dari kamar nya selama 2 hari. Ia takut akan langsung menangis terisak jika ada seseorang yg menatapnya dengan ekspresi kasihan. Ia juga takut akan melampiaskan kemarahanya kepada orang yg tak bersalah. Mitha mengusap-usap dadanya yg terasa sakit,yg membuat matanya tidak berhenti meneteskan air mata. Semua itu terjadi akibat campuran rasa sakit hati dan kemarahan, yg ia yakini sanggup membuatnya membunuh orang__ya,hanya seorang__Rio.

** Puri tidak berhasil membujuk nya bercerita dan keluar kamar, baru kali ini taktik kesunyian kunonya tidak berhasil membuat Mitha melunak.

"Sudah merasa lebih baik?" Pamela sengaja menyembulkan kepalanya dari balik pintu untuk menanyakanya.
"Aku baik-baik saja. Mama tidak perlu mengendap-endap jika berada di dekat ku. Aku sudah lebih baik sekarang" ucap Mitha.

"Bagus, ada teman-teman mu yg mau bertemu..  Alexa dan beby pun masuk mengikuti Pamela.. "ya sudah mama tinggal dulu yah," pamit mama nya,

* Ngapain kalian ke sini? Tanya Mitha, " ya mau ketemu loe lah, loe ga nyadar udah hampir 2minggu kita ga ketemu, dan gue denger loe bikin heboh di pesta pertunangan Ikmal?'' cerocoz Alexa..
"jadi karena itu loe brdua nemuin gue, mau cari bahan gosip?" Ujar Mitha sinis.
Ya ga lah Mitha, kita cuma mau mastiin aja, semua itu ga bener kan? Dan tentang loe selingkuh sama Rio itu juga ga benerkan? Tanya Beby..
Mitha terkejut mendengar itu, "sebera parah gosip itu?" tanya Mitha.. Yah hampir semua orang yg datang ke pesta itu tau tentang loe yg pergi malem-malem bersama Rio berhari-hari ga keliatan setelah itu, muncul lagi di depan Ikmal dan kalian berdua dansa dengan mesra nya, dan tiba-tiba pergi setelah membuat gaduh, bahkan yg gue denger Rio dan Ikmal hampir berantem.. Terang alexa panjang lebar."

Mitha hanya pasrah mendengar itu semua.. " semua itu ga bener" Jelas Mitha.. Semua itu hanya salah pah__" Kata-kata Mitha terhenti, saat mata nya menangkap sesosok orang yg tidak asing baginya dan Mitha pun berteriak MULAN....!! Alexa dan Beby pun menoleh ke arah Pintu..

"Gue mau ngomong sama loe" ucap Mulan pada Mitha..
"apalagi si Lan, loe mau apa datang ke sini, ga cukup loe bikin gue malu di depan Ikmal dan keluarga nya, dan gue harus menanggung nya sampai menderita seperti ini." Mitha meneteskan air mata nya lagi..
"Apa loe mau membuat gue lebih menderita lagi," Mitha terisak saat mengucapkanya, Alexa dan Beby cuma menatap bingung...
"Maaf'in gue Mit, gue tau gue salah, atas apa yg gue lakuin ke loe.. Mungkin kelakuan gue ga bisa di maafkan, tapi sungguh, gue bener-bener nyesel.. Dan tentang 2 malam yg lalu, gue bener-bener ga nyangka, kalau mereka setega itu sama loe.. Dan gue tau pasti sulit buat loe menerima semua itu.."
Ucap Mulan tulus.

"Mulan tau tentang malam itu, dan dan.. " loe tau tentang__ Mitha tidak sanggup mengeluarkan kata-katanya.. Dan Mulan berjalan ke arah Mitha dan memeluk nya... Mereka menangis dan membuat 2 orang yg berada di kamar itu bingung.. "ko jadi nangis-nangis gini si" protes Alexa..
Mitha pun melepaskan pelukan Mulan.." gue juga minta maaf, atas semua yg gue lakuin ke loe." ko jadi kaya lebaran yah maaf-maaf an gini yah." ucap Beby..
Mereka tertawa mendengar ocehan Beby, dan mereka ber4 pun berpelukan.. SAHABAT SELAMANYA.. teriak 4 cewe itu..'.

"Malam hari nya Ikmal datang bersama Icez ke rumah Mitha,"
Ikmal pun menjelaskan semua nya pada Mitha, untung bagi Ikmal, karena perasaan Mitha yg sudah membaik.. Mitha pun mendengarkan pengakuan Ikmal sekaligus permintaan maaf pria itu...

"Setelah mendengar penjelasan Ikmal, kini Mitha tidak bisa tidur, dia masih memikirkan kata-kata Ikmal"


**Di tangerang, Saat baru tiba,Rio langsung di bawa ke ruang kerja ayahnya, Dara yg melihat itu mengikuti diam-diam untuk menguping.

"papa mau membahas tentang pertunangan Mu,"
"Pertunangan?" tanya Rio bingung, papa tidak berniat menjodohkan aku kan?

"Menjodohkan, kamu pikir papa sekolot itu," protes Andra..

Aku Tidak bertunangan dan  tidak berniat mencari tunangan.. Tegas Rio.

"papa rasa, sebaiknya kamu melakukanya, mengingat apa yg sudah terlanjur tersebar."

Rio menutup matanya, Ya ampun!! Apa ini tentang Mitha..

"Teman papa, Tharas , tidak sabar untuk segera memberiku selamat. Dia bergegas mengunjungiku ke sini untuk melakukanya, tapi tentu saja, sebagai ayah calon mempelai pria, dia menyangka papa sudah__"

"Aku bukan calon mempelai pria!" potong Rio.

"Mengetahui berita itu. " Mimik wajah Andra seolah-olah mengatakan,'jangan memotong lagi' . Tharas tidak tau bahwa papa,bahkan belum mendengar kabar itu. Meskipun begitu, Tharas berpikir harus mengatakan segalanya kepada ku,dan dia memastikan sudah mengecek semua fakta itu sebelumnya karena kabar itu begitu mengejutkan. Kamu bisa membayangkan kekhawatiran papa."

"Rio rasa itu tergantung fakta apa yg dikabarkanya."

"Ada lebih dari satu kabar?"

"Mungkin, Mitha adalah wanita yg cukup kontroversial. Kita sedang membicarakan Mitha, benar kan?" bibir Andra hanya tertarik sedikit sehingga Rio terus melanjutkan, " kamu hanya bisa mencintainya atau membencinya. Yah, secara umum, memang seperti itu keadaanya. Sekarang, dia sudah berubah menjadi orang yg berbeda, atau paling tidak, seperti itulah yg kutahu, sampai beberapa malam yg lalu ketika Mitha mengetahui kabar yg mengejutkan, yg membuatnya murka sekaligus terpuruk. Aku sendiri tidak tau yg mana yg saat ini dirasaknya."

Andra menghela napas kesal sekarang. " berhenti berbicara pada dirimu sendiri dan berbicaralah dengan papa. Apa yg papa dengar seperti bukan berasal dari wanita, kecuali dia tidak keberatan merusak nama baik nya sendiri dengan menyebarkan berita itu."

"Apa yg di ceritakan om Tharas kepada Papa?"

"Kamu diketahui meninggalkan rumah Ikmal bersama dengan Mitha. Dan, itu adalah awal dari seluruh cerita ini, tidak ada satu pun dari kalian yg terlihat lagi sampai seminggu setelahnya. Papa tidak harus mengatakan kepadamu,spekulasi apa yg bisa timbul dari semua itu. Tapi, yg di ketahui pak Dani selama seminggu itu, putrinya di undang untuk berkunjung ke sini. Dan seperti nya Pak Dani juga tidak tau kalau kamu tidak membawa putrinya ke sini.. Dan sebenarnya Papa juga penasaran, kamu membawa Mitha ke mana?"

Rio berkedip saat menjelaskan, " Semua itu salahku, Aku yg mengatakan kepada ayah Mitha bahwa aku yg akan menjaga putrinya dan bahwa Mitha mengunjungi keluargaku."

"jadi, kamu berbohong kepadanya?"

"Tidak,aku hanya tidak memperinci anggota keluarga mana yg akan kami kunjungi. Keluarga kita tersebar di penjuru indonesia. kami mengunjungi tante Tata dan mengajaknya ikut serta bersama kami ke Vila  sebagai pendamping."

Andra berdiri dan menatap Rio. " kamu membawa gadis perawan ke Vila rose? Astaga, Rio , apa yg ada di otakmu?"

"Pah, tentu saja itu bukan sesuatu yg diketahui umum dan memang tidak ada yg tau. Iya,kan?"

"Tidak,syukurlah," jawab Andra. "tapi, fakta yg tersebar adalah kamu mengajaknya untuk bertemu dengan'keluarga' dan itu akan mengarah pada satu kesimpulan."
"Benar sekali."
"apalagi, jika kamu diketahui mencium gadis itu di rumahnya sendiri,dengan kedua orangtuanya berada di tempat yg sama, pada hari penyambutan Mitha kembali di jakarta."
Rio merosot kembali ke kursinya." itu bukan salahku, Mitha yg menciumku."
"Apakah penting siapa yg mencium siapa?"
Rio menghela napas. "ada lagi yg lain?"
"Mengajaknya berdansa pertama di pesta pertunangan Ikmal pada malam 4 kepulangannya."
"Sial,itu dansa pertamanya?"
"sepertinya begitu."
" siapa yg mengikuti semua cerita itu?"
"seorang wanita tua yg tidak punya hal yg lebih baik untuk dikerjakan. Tapi, bukankah ada banyak orang seperti itu. Kesimpulanya adalah kamu dikabarkan sudah bertunangan dengannya dan masih belum membuat pengumuman secara resmi. Yg lebih parah kamu menjalin hubungan itu saat Mitha masih menjadi tunangan sahabatmu Ikmal. Apakah kamu tau betaga sulitnya mengubah kabar yg sudah terlanjur tersebar luas?"

"Tidak dalam kasus ini. Aku hanya perlu menyangkalnya."

"Kamu pikir masalah ini akan selesai semudah itu, ya?" Andra mencoba untuk mengerti. " kecuali, ada satu hal yg masih mengganjal. Karena kamu pergi denganya dengan menggunakan mobilnya, tanpa pendamping yg pantas__"
"Mitha membawa serta pelayan pribadinya__"

"Tanpa pendmping yg pantas," ulang Andra sambil menyipitkan mata. " Dan, karena kau menciumnya--tidak, jangan memotong lagi. Dia mungkin yg memulainya, tapi kamu juga ikut berpartisipasi. Tambahan rumor pada kedua fakta itu, maka bisa dipastikan nama gadis itu akan tercoreng jika kamu tidak bertunangan dengannya. Jadi, sepertinya pertanyaan Papa sekarang adalah apa kamu sudah bertunangan dengannya?"

Rio tidak perlu bersusah payah untuk memahami bahwa ayahnya baru saja memerintahkannya untuk segera menikah. Kini, Rio merosot lebih dalam di kursinya.

"apa om Tharas juga mengatakan pada Papa tentang gadis yg Papa ingin segera ku nikahi?"
Andra mengangkat bahu. " maksudmu, tentang dia adalah gadis paling cantik yg pernah Ia temui di Jakarta?"

"Pah, itu hanya satu hal."
"Dan, menjadi sedikit sombong karena itu."
"Memang."
"Dan,sedikit pendengki."
"Tidak lagi."
"Benarkah? Yah, kalau begitu, papa merasa lebih baik dengan pertunangan yg tidak di rencanakan ini."

"Aku tidak. Mitha mungkin akan langsung membunuhku, saaj Dia tau bahwa kami di haruskan menikah. Sebenarnya, Dia bisa saja menolak dan menanggung konsekuensinya."
"Omong kosong!!" bentak Andra.
"Papa ngga tau si, betapa mengerikan Dia jika amarahnya sudah tersulut." Rio membela diri.

" Papa tidak membesarkan anak yg bodoh, dan kamu, anaku bisa dengan mudah membuat wanita mana pun terpesona jika kamu mau. Papa sama sekali tidak Ragu kamu akan berhasil membujuknya."

"Rio,, mau tidak mau, besok kita ke jakarta, kita ke rumah kelurga Mitha, dan akan membicarakan perihal pernikahan kalian. Papa engga mau dengar protes'an kamu lagi, MENGERTI..!!!" Tegas, Andra...

**Rio hanya diam.. Percuma juga ngebantah kata-kata Papa, masalah kemaren aja belum kelar, eh ko di tambah kaya gini lagi,, alamat di bunuh dulu Gue sama Mitha, sebelum bisa ngejelasin semua ini ke Mitha.. Ucap Rio
dalam hati

#bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

coment-coment Vty, Mrz, Dlz