Selasa, 07 Juni 2011

Tentang Cinta Part 16

#part 16


"Rio berdiri di depan jendela ruang depan, mengawasi Mitha yg sedang berjalan-jalan di luar. Kali ini,Rio tidak akan bergabung dengan cewe itu. Suasana hati nya yg sedang tidak menentu akibat peristiwa tadi malam, dan terus berlanjut hingga saat ini, yg menjadi penghalangnya untuk bergabung bersama Mitha. Namun, tetap saja Rio tidak bisa mengalihkan matanya dari cewe tomboy itu."


*Matahari sudah muncul. Tanah becek yg sedang di lalui Mitha,sudah mulai mengering.. *

'''Dara sudah pergi pagi-pagi sekali,dan masih terlalu marah untuk sekedar berpamitan kepada kaka nya itu. Rio sudah bilang pada epan, untuk mengantar kan dara ke tangerang, jangan ke rumah Rio lagi,yg berada di jakarta.'''

== Saat mata Rio mengikuti setiap langkah Mitha, tanpa sadar Rio memasukan kepalan tanganya ke mulut dan mengisapnya. Rio belum sepenuh nya paham kenapa tadi malam dia mencium Mitha.. Oh Tuhan.. Rio mengusap kan tangan nya ke muka.*

__Gadis itu memang sudah banyak kemajuan, waktu itu dia bisa dengan mudah nya larut dalam bincang" nya dengan Tata, apalagi setelah Mitha tau, kalau Tata sangat suka kota jakarta, tapi Tata Sudah lama tidak ke sana, Mitha pun langsung antusian bercerita tentang, perubahan,dan segala hal yg bersangkutan dengan Jakarta. 'ini sangat berbeda sekali, dengan cerita yg di dengar nya dari Mulan.. Bahwa Mitha tidak pernah mau membahas yg tidak ada hubunganya dengan Mitha. '
Tapi yg di lihat Rio sekarang Mitha tidak lah seburuk yg orang-orang pikir, dan tadi malam Mitha membuktikanya lagi.
Mungkin memang benar, bahwa Ayah nya lah, yg membuat gadis itu tumbuh menjadi sangat arogan.. Dan memperlakukan Mitha layak nya boneka antik yg siap di pamerkan ke seluruh rekan Bisnis..' Kasian Sekali Mitha.. Rio membatin.. 


"Gue minta maaf soal semalem", ujar Mitha dari belakangnya, "Gue ga berpikir jernih semalem."

**Pikiran Rio telalu asik berkelana sehingga ia tak menyadari bahwa Mitha sudah kembali ke dalam rumah, ia berbalik dan melihat Mitha sedang melepaskan jaketnya.

"Ga papa, ga usah di pikir, gue juga salah ko, jawab Rio.

_Rio berjalan mendekati pintu dan menutup pintu, yg tadi di biarkan terbuka oleh Mitha saat ia memasuki ruangan- "apa kita membutuhkan privasi? Tanya Mitha.."

"Ga ko, ga usah takut gitu dong, cm dingin aja jd di tutup." jawab Rio seraya menggoda Mitha.

"Siapa yg takut, orang cuma nanya aja ko, elak Mitha.__ Gue ngelewatin acara pamitan adik loe yah.. Tanya Mitha.
>> Rio mengikuti Mitha duduk di sofa, "Ga loe ga lewatin apa-apa, Dara langsung pergi pagi-pagi sekali tanpa mengucapkan selamat tinggal pada siapa pun." Jawab Rio enteng.


"Mit, mungkin kita besok pulang ke jakarta.." Kata Rio dengan berat hati.. "Hah?" Apa Yo? Tanya Mitha kaget..

Iya, kita balik besok sore, gue mau dateng ke acara tunangan Ikmal sama Icez di Bandung, loe pulang sendiri ke jakarta, nanti gue suruh supir anter loe, apa loe mau ikut sama gue dateng ke acara tunangan? kata Rio..

"Tunangan, bandung, jakarta, Ikmal icez?  Mitha terlalu  kaget menerima itu sekaligus, Ok masalah ikmal dan Icez, Mitha tidak terlalu ambil pusing, tapi kenyataan pulang ke jakarta, sama sekali tak di ingin kan nya.. Sungguh Mitha telah nyaman berada di sini, memikirkan akan kembali ke jakarta dan menjalani kehidupan nya yg dulu, sungguh hal yg tidak di ingin kan nya."

"Rio langsung memeluk Mitha, saat melihat Mitha meneteskan air mata nya," Udah ga usah nangis, kalau loe ga mau dateng juga ga papa, gue juga maklum kali, mengingat hubungan loe sama Ikmal dulu, hibur Rio..

"Mitha melepaskan pelukan Rio," apa an si loe, emang loe pikir gue sedih gara-gara Ikmal mau tunangan, gue udah ga peduli itu." Jelas Mitha.
_trus loe sedih kenapa? Tanya Rio, 'gue udah terlanjur nyaman di sini, gue ga kepikir Mau balik ke jakarta dan menjalani hidup yg kaya dulu lagi.. Curhat Mitha, Rio mengusap-usap kepala Mitha,
*Maksud loe, bokap loe gitu? Loe takut kalo tar loe di paksa nikah sama orang yg ga loe kenal? Tenang aja Mit, gue bakal bantu loe cari suami.. Dan bukti'in kalo loe bukan boneka yg bisa di atur-atur se'enak nya tanpa pernah mikir perasaan loe gimana.' Kata Rio..

"Mitha hanya Menatap Rio tak percaya, Ucapan Rio begitu menyentuh, tak pernah Mitha mendengar kata-kata tulus untuk dirinya.
Tapi Kenyataan "membantu mencari suami" membuat hati Mitha sakit. Kenapa ini? Batin Mitha, __ oh ga mungkin, jerit hati Mitha..

"Rio gue ke kamar dulu yah.. Kata Mitha ahirnya." Mau gue anter ga? Goda Rio..
Mau loe aja.. Jawab Mitha, dan berlalu meninggal kan Rio..

"Gimana perasaan loe? Tanya Rio saat makan malam..
Udah mendingan, jawab Mitha.. Bagus deh, besok kita pulang ke jakarta,, Tambah Rio..
*Mitha tak menjawab, dia hanya menunduk sambil mengunyah makanan dengan malas.*


"Mitha melihat vila itu, semakin menjauh, saat ini mobil Mitha melaju dengan mulus di jalan menuju bandung, Rio bilang nanti Mitha bisa pake sopir tantenya.. Jadi Mitha ke Bandung dulu..

"Di dalam mobil Mitha hanya diam, dia tak banyak bicara, bahkan Puri juga menyerah setelah beberapa kali di kacangin oleh Mitha, saat bercerita"

"Setelah sampai, di rumah Tata, Tata menyarankan Mitha untuk menginap dulu, dan ke jakarta besok pagi..
Mitha menurut saja,"


"Mereka menikmati makan malam yg sangat lezat, bersama, untuk kali terahir. Dan Tata menjadi sangat emosional pada ahir acara makan malam itu.

"Aku tidak akan menemui kalian besok pagi, aku tidak suka acara perpisahan. Tapi, aku sungguh berharap suatu saat nanti kita akan bertemu lagi, Nak. Aku sungguh menikmati waktu bersama mu." Tata berkaca-kaca..

"Aku juga akan merindukan anda." Balas Mitha. Apakah tante yakin ngga mau ikut ke jakarta, Tawar Mitha..

"Ya Tuhan. Tidak! Ke jakarta? Tante di sini mau membantu keluarga Icez, mempersiapkan pertunangan gadis itu. Jawab Tata..

"Mitha dan Rio melanjutkan perjalan'nya, Rio hendak ke bogor menjemput Ikmal, karena Ikmal ada di situ, sedang mengikuti seminar di situ. dan Rio tidak perlu menyetir lagi, karena ada supir Tata yg dia sewa,,"

"Setelah sampai, Mengantar Rio, Berkata. Beneran Mit, loe ga mau ke pesta pertunangan mereka? Ya itung-itung buat mempraktikan apa yg sudah loe pelajari selama di vila kemarin.." kata Rio meyakin kan Mitha.
"Ga mau" jawab Mitha ketus, mereka ga akan percaya kalau gue udah berubah.. Dan gue ga mau merusak hari bahagia mereka.. Gue bakal baik-baik aja, pulang ke jakarta tanpa loe.. Imbuh Mitha.

"kalau begitu, baiklah. Sampai ketemu di jakarta mungkin dalam beberapa hari ke depan. " ujar Rio

**Kejutan lain, memang ia tak mengharapkan sebelumnya,tapi cukup membuat hati nya berbunga-bunga.
"Benarkah?" tanya Mitha tak percaya.

"Tentu saja. Gue sama sekali ga ragu bahwa kita akan menghadiri pesta yg sama." jawab Rio.

=Tanpa banyak basa-basi Rio keluar dari mobil.. Dan menutup pintu.begitu saja. Tanpa ucapan selamat tinggal,tanpa pelukan khusus,tanpa.... __Tiba-tiba pintu belakang mobil terbuka, dan Rio, dengan wajah yg hangat, menunduk di depannya, menarik bahunya, dan mencium bibir Mitha dengan lembut.. Sampai ketemu di jakarta,'Sayang.. Kata Rio dengan lembut. Dan menutup pintu dan berlalu dari hadapan Mitha."

"Mitha,masih belum sepenuh nya sadar, bahkan Mitha masih menatap ke samping. Dan tidak menyadari mobil nya sudah melaju..

"Puri menatap Mitha,dengan alis terangkat lebih tinggi. Dari pada yg pernah dilihat Mitha sebelumnya. Mitha sama sekali tidak terlihat tersipu dan merona. Ia merasa terlalu bahagia untuk merasa malu meskipun hanya sedikit.

"Jangan tanya" adalah satu-satunya kalimat yg bisa dikatakan kepada pelayannya itu, seolah-olah akan berhasil.

Dan,ternyata memang tidak. "Sejak kapan dia memiliki kebebasan seperti itu kepadamu?"

Mitha masih berusaha untuk tidak membahasnya lebih lanjut. " itu bukan apa-apa. Kami sempat mengalami diskusi yg cukup panas dan aku pernah menghinanya, berulang-ulang kali. Mungkin, itu hanya salah satu caranya untuk membuatku mengerti bahwa tidak ada sakit hati di antara kami." terang Mitha

Puri mendengus saat mendengar jawaban itu. "mengatakannya saja akan lebih dari cukup" komentar Puri.

Namun,tentu saja tidak akan sama menyenangkan nya, pikir Mitha, sambil menyeringai kepada dirinya sendiri.

#bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

coment-coment Vty, Mrz, Dlz