"Bodo',pokoknya gue mau pulang ya pulang,"sembur Mita pergi meninggalkan taman.
"Aduh beib,hancur deh rencana kita,"sesal Rio.
"Udahlah,Mitanya juga udah terlanjur ngambek gitu,"jawab Dara.
"Aku mau ngejar Mita dulu ya beib,aku takut Mita jalan sendirian apalagi dia emosi,"lanjut Dara kemudian pergi menyusul Mita.
"Yah,kok aku ditinggal sendiri sih beib,"gerutu Rio.
"Arrrgh,gara2 Ikmal semua jadi kacau gini hilang juga deh kesempatan gue kencan sama Dara,"batin Rio kesal.
"Mit,tungguin gue napa,"ucap Dara ngos2san mengejar Mita.
"Dara,gue sakit hati,"ucap Mita langsung memeluk Dara.
"Iya,gue ngerti banget Mit apa yang loe rasain sekarang,"ucap Dara mencoba menenangkan Mita.
"Apa gue ga pantes mencintai cowok yang gue cinta?gue juga punya hati Dar,"papar Mita terisak.
"Ssstt,loe ngomong apa sih Mit,dengerin gue ya kalo emang Ikmal itu jodoh loe suatu saat nanti kalian pasti bisa bersatu,"ucap Dara.
"Udah dong,masa' cewek macho nangis sih,apa kata dunia?,"ledek Dara menghapus air mata Mita.
"Ah loe,"
"Nah gitu dong,"
"Btw,tawaran traktir bakso masih berlaku loh,"lanjut Dara.
"Mau...."ucap Mita manja sambil memanyunkan bibir.
*Pagi harinya.
Seperti biasa Dara selalu membangunkan Mita. Dara langsung membuka pintu kamar Mita karna biasanya Mita tidak menguncinya.
"Lhoh,nih anak kemana?,"ucap Dara melihat ke seluruh sudut kamar Mita. Tapi Dara tidak melihat batang hidung Mita.
"Mungkin udah berangkat kali ya,"asumsi Dara. Namun ketika Dara ingin menutup pintu "Kringg,kringg,"jam weker berbunyi sontak Dara pun terkejut.
"Astagfirullah,"ucap Dara mengelus dada saat melihat Mita bangun disamping tempat tidur.
"Siapa?"sapa Mita sambil mengucek-ucek matanya.
"Gue kira loe udah berangkat kuliah,"ucap Dara mendekat.
"Males gue kalo harus....,"perkataan Mita terpotong.
"Kalo harus ketemu Ikmal maksutnya?,"sahut Dara.
"Mana sih Mita yang gue kenal yang ga cemen gini,"sindir Dara.
"Dasar,"ucap Mita melempar bantal ke muka Dara.
"Udah,cepetan sono loe mandi,bau loe kaya kebo',"ledek Dara.
Bersambung ...
"Aduh beib,hancur deh rencana kita,"sesal Rio.
"Udahlah,Mitanya juga udah terlanjur ngambek gitu,"jawab Dara.
"Aku mau ngejar Mita dulu ya beib,aku takut Mita jalan sendirian apalagi dia emosi,"lanjut Dara kemudian pergi menyusul Mita.
"Yah,kok aku ditinggal sendiri sih beib,"gerutu Rio.
"Arrrgh,gara2 Ikmal semua jadi kacau gini hilang juga deh kesempatan gue kencan sama Dara,"batin Rio kesal.
"Mit,tungguin gue napa,"ucap Dara ngos2san mengejar Mita.
"Dara,gue sakit hati,"ucap Mita langsung memeluk Dara.
"Iya,gue ngerti banget Mit apa yang loe rasain sekarang,"ucap Dara mencoba menenangkan Mita.
"Apa gue ga pantes mencintai cowok yang gue cinta?gue juga punya hati Dar,"papar Mita terisak.
"Ssstt,loe ngomong apa sih Mit,dengerin gue ya kalo emang Ikmal itu jodoh loe suatu saat nanti kalian pasti bisa bersatu,"ucap Dara.
"Udah dong,masa' cewek macho nangis sih,apa kata dunia?,"ledek Dara menghapus air mata Mita.
"Ah loe,"
"Nah gitu dong,"
"Btw,tawaran traktir bakso masih berlaku loh,"lanjut Dara.
"Mau...."ucap Mita manja sambil memanyunkan bibir.
*Pagi harinya.
Seperti biasa Dara selalu membangunkan Mita. Dara langsung membuka pintu kamar Mita karna biasanya Mita tidak menguncinya.
"Lhoh,nih anak kemana?,"ucap Dara melihat ke seluruh sudut kamar Mita. Tapi Dara tidak melihat batang hidung Mita.
"Mungkin udah berangkat kali ya,"asumsi Dara. Namun ketika Dara ingin menutup pintu "Kringg,kringg,"jam weker berbunyi sontak Dara pun terkejut.
"Astagfirullah,"ucap Dara mengelus dada saat melihat Mita bangun disamping tempat tidur.
"Siapa?"sapa Mita sambil mengucek-ucek matanya.
"Gue kira loe udah berangkat kuliah,"ucap Dara mendekat.
"Males gue kalo harus....,"perkataan Mita terpotong.
"Kalo harus ketemu Ikmal maksutnya?,"sahut Dara.
"Mana sih Mita yang gue kenal yang ga cemen gini,"sindir Dara.
"Dasar,"ucap Mita melempar bantal ke muka Dara.
"Udah,cepetan sono loe mandi,bau loe kaya kebo',"ledek Dara.
Bersambung ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar