Selasa, 07 Juni 2011

Tentang Cinta Part 15

#part15


"Tidak sulit untuk menebak bahwa Dara Riski, sedang merasa kesal akan sesuatu jika di lihat dari caranya berjalan dengan kaku ke dalam ruang makan dan tatapan penuh kemarahan.  Mitha sempat mempertimbangkan ide untuk meminta Dara membantunya pulang ke jakarta, meskipun Rio sudah melarang.

"Dia kadang mengatakan sesuatu tanpa dipikirkan dulu," ujar Rio kepada nya tadi ketika mereka tiba di vila.  Dia akan mengakibatkan munculnya skandal tentang keberadaanmu di sini tanpa disengaja. Jadi,akan lebih baik untuk semua orang yang terlibat dalam masalah ini jika dia tidak tau bahwa lo ga mau ada di sini."Tegas Rio tadi..


"Namun bukan karena alasan itu Mitha memutuskan mengurungkan niat nya, Sikap bermusuhan yg di tunjukan, Dara sepanjang makan malam juga hanya menjadi sebagian kecil alasan..jelas terlihat bahwa Dara sama sekali tidak menyukainya. Apa itu karena perasaan cemburu? Mungkin. Banyak cewe yg bereaksi sama ketika bertemu dengan nya. Semua itu akan membuat Dara__ seperti halnya Mulan__ Justru akan merasa senang melihat kesusahan yg di alaminya, alih-alih bersedia membantunya untuk menyelesaikan masalah. Tetapi,itu pun tidak menjadi alasan kenapa ia tidak akan meminta bantuan Dara."batin Mitha.

"Entah kenapa, Mitha mulai betah tinggal di vila ini, memang sangat aneh.. Tapi sikap Rio Yg begitu melindungi nya membuat dia nyaman.."

**Mitha mengabaikan Dara, yg tidak henti-hentinya menggerutu sepanjang acara makan malam, tapi Mitha tidak bisa mengabaikan Rio. Mata nya berulang kali mencuri pandang  ke arah cowo itu, tidak peduli saat itu Rio sedang berbicara atau tidak. 'Sementara itu, Rio cenderung mempertahankan formalitas sepanjang makan malam dengan terus berbicara dengan tantenya. Sebenarnya, Rio beberapa kali mencoba mengikutsertakan adiknya ke dalam percakapan itu, tetapi Dara hanya membalasnya dengan pelototan mata marah sehingga akhirnya Rio menyerah. Mitha merasa lebih mudah untuk larut dalam percakapan itu, apalagi saat mereka menyinggung masalah, taman bunga..

"Aku rasa, besok pagi, aku akan pergi keluar dan memetik seluruh bunga ditaman dan main air" Ujar Mitha, kemudian menambahkan sambil menyeringai, " Lo mau perang air lagi sama gue, Rio?"

"Rio tertawa. ' Terahir kita main, lo kalah.'

"Ga bener." Mitha pun ikut tertawa. "pertandingan itu berahir seri dan lo tau itu!"


*** Tampak nya keakraban antara Rio dan Mitha terlalu berlebihan untuk bisa ditoleransi Dara. Cewe itu langsung berdiri dengan marah dan memperingatkan Mitha, " Jangan pernah berpikir untuk merayu kaka gue agar mau menikahimu. Ayah kami tidak akan pernah merestui seorang cewe seperti lo menjadi menantunya."

_Kini, wajah Mitha benar-benar merona. Ia sama sekali tidak berniat melakukan hal semacam itu dan serangan tiba-tiba yg di lakukan Dara juga tidak mengusik ketenanganya.Di sisi lain, Rio-lah yg terpancing pernyataan adiknya itu.

**Ya ampun, Dara, apa lo udah kehilangan akal sehat lo? Gue bener-bener malu sama sikap lo." teriak Rio
" Begitu juga dengan ku nak," Tambah Tata.

"apa?" Protes Dara setengah merengek. " Lo mungkin ga terpikat kecantikanya, atau berniat untuk menikahinya, tapi itu bukan berarti dia tidak tertarik sama lo. Memang nya lo ga perhatiin caranya menatap lo?" ucap Dara.
"Ga ada alasan untuk sikap kasar seperti itu dan lo, tau itu," Tegas Rio. "Minta maaf kepada nya sekarang juga."

"Tidak akan!" tolak Dara. "jangan dibutakan olehnya. Seseorang memang harus mengatakan semua ini."
"loe salah"
 Dengan pipi bersemu merah karena amarah. Dara melemparkan serbet nya. "gue ga mau duduk di sini lagi dan menyaksikan loe membiarkan diri loe disembelih dengan sukarela.
Setelah selesai membuang-buang waktu melakukan apapun yg tidak mau loe katakan sama gue, loe tau di mana bisa nemuin gue. Dan, gue baru akan meminta maaf sama loe jika loe udah dapetin lagi akal sehat loe, tapi gue Ga BAKAL dan ga akan pernah minta maaf sama Dia! Dan,loe ka Rio, juga jangan pernah minta maaf atas nama gue sama Mitha! Tambah Dara saat berjalan keluar pintu.


**Dara pasti sangat  mengenal kaka nya dengan baik, karena cewe itu tau pasti apa yg akan langsung dilakukan oleh Rio. "Gue minta maaf,Mitha__"
"tidak perlu," potong Mitha sambil menyunggingkan senyum lemah. " Gue sendiri sering merasa cemburu, semua ini sama sekali tidak mengganggu gue,tidak lagi." jawab Mitha.
"menurut loe, semua karena itu?" Tanya Rio.
"Tentu saja. Memang ga ada jaminan, tapi kecemburuan cenderung membuat orang lupa akan kebenaran ataupun fakta. Percayalah sama gue, gue tahu perasaan   itu lebih dari siapa pun." Kata Mitha

"Sikap yg sangat patut di puji Nak, komentar Tata kepada  Mitha. "Tapi,keponakanku yg satu itu seharusnya tahu cara menghambur keluar yg lebih baik dari pada yg tadi." Keluh Tata.

**Mitha tergelak. " aku sama sekali tidak menyalahkanya dalam hal itu karena biasanya akulah yg melakukannya. Curhat Mitha, Tapi mungkin sebaik nya loe bisa nganter gue ke kamar, Rio? Ada baiknya jika gue ga terjebak pertengkaran lagi dengan adik Loe malam ini." ucap Mitha..

"Mitha berani sekali meminta Rio untuk mengantarnya kan ke kamar.  Apalagi ke kamar tidur nya. Akan lebih pantas jika dia meminta Tata Saja yg mengantarkanya, Namun Mitha sama sekali tidak merasa ragu.

"Dan Rio mengantarkan Mitha, saat di lorong ujung tangga, Rio ber suara, Mit, tadi gue bener-bener kagum sama sikap loe,yg tenang ngadepin Dara..
'seperti nya,Misi gue berhasil.. Kata Rio ahir nya
"Misi?" tanya Mitha bingung.. Mereka berhenti di depan pintu kamar Mitha, 'Misi apa Rio? Tanya Mitha lembut, " ummm sebener nya, niat gue ke sini pengen bukti'in omongan orang-orang tentang loe, dan juga ingin membuktikan kalo semua orang bisa berubah, Termasuk loe.. Jawab Rio, tatapan Mata Rio terlihat tulus, dan gue rasa gue hampir berhasil, satu per satu sifat baik loe muncul.. Cuma gue masih bingung apa yg ngebuat loe menutupi semua sifat baik loe di depan orang... Rio mengalih kan pandangan dari mata Mitha..

"Terimakasih Rio, gue ga nyangka masih ada orang yg peduli, dan tulus bantu gue," ucap Mitha...

** mereka saling bertatapan, dan sejurus kemudian, Mitha bisa merasakan ciuman yg lembut.. Mitha dan Rio begitu menikmati ciuman itu, sampai mereka tersadar, saat mendengar langkah kaki mendekat, Mereka pun melepaskan ciuman nya..

"Kamu di sini." tanya Puri..
Mitha gugup, eh iya, ada apa Pur? Tanya Mitha, ,' ga ada apa-apa, cuma sedikit khawatir saja, jawab Puri..

"khawatir?" Mitha mengerut kan kening, 'Udah ga usah di bahas udah malem, tidur gih.. Perintah Puri.. Dan melirik Rio..

"Iya, ini juga mau masuk kamar koh, ucap Mitha, Ok deh Rio, terimakasih untuk semua kebaikan loe, selamat malam..' ucap Mitha tulus.
" Sama-sama, selamat malam" balas Rio tersenyum Ramah. Selamat malam juga Puri, kata Rio dan meninggal kan Mitha dan Puri di situ..

"Setelah Rio pergi, Puri menatap Curiga pada Mitha, "apa?" tanya Mitha yg risih dengan tatapan Puri..

"Jangan harap kamu bisa menyembunyikan sesuatu dari ku," ucap Puri tersenyum jail..
"Huh, protes Mitha dan masuk kamar dan membanting Pintu tepat di depan Puri" Puri tersenyum dan berlalu dari depan kamar Mitha..

#bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

coment-coment Vty, Mrz, Dlz