Selasa, 07 Juni 2011

Tentang Cinta Part 17

#part 17


"Mitha", teriak wanita cantik dari dalam rumah, itu Pamela, ibunda Mitha.
   Mamah.. Balas Mitha dan berlari menuju wanita itu dan Memeluk nya, Mitha kangen banget sama Mamah... Mamah juga kangen Sama Mitha..Pemala mencium kening putri tunggal nya itu. Seteleh selesai berkangen Ria.. Dan mengobrol Mitha berpamitan pada mama nya, ke kamar."

"Ahmad dani, papah nya Mitha sedang di luar kota, ya setidak nya Mitha tidak harus berdepat dengan papa nya itu, pikir Mitha lega.. Setidak nya 3hari ke depan.


"Mit, mamah mau membuat pesta menyambut kepulangan mu, boleh kan? Tanya Pamela..

_terserah mama saja, kalau mama senang Mitha juga senang.. Jawab Mitha..

Bagaimana dengan Rio, apa mama perlu mengundang nya? Goda pamela pada putri nya. Mitha hanya tersipu..

"Aku sama Rio cuma teman, mama jangan terlalu banyak berharap yah.. Dan Mama tau kan Mitha masih belum mau terlibat lagi masalah percintaan, jadi cukup papah saja yg membuat Mitha tidak nyaman di sini.. Ucap Mitha lemas.. Pamela hanya pasrah, dan dia merasa iba pada putri nya itu, namun selama ini pamela hanya diam, setiap melihat suami nya mengatur hidup Mitha.. Anak semata wayang mereka.

" Ya sudah, kamu mandi yah, nanti siap-siap jam 7 malam tamu mungkin sudah datang.." Pamela pun pergi dari kamar Mitha.

"Mitha sedang melamun di tengah pesta penyambutanya itu, sampai..
Dooor.. Bentak seseorang yg langsung memeluk Mitha dari belakang dan mencium pipi gadis itu.. Mitha terkejut dan hampir saja memukul Cowo yg memeluknya itu. Tapi tak jadi saat tau siapa yg memeluk nya itu. "dasar kurang aj... Rio..!! Pekik Mitha.. Sssst Rio menempelkan jari telunjuk nya di bibir Mitha.. Diem jangan teriak-teriak gitu dong, tar orang pikir gue mau apa-apa in loe lagi.. Omel Rio..

"lah, emang loe udah ngapa-ngapain gue kan, nih bukti nya, peluk-peluk gue.. Ucap Mitha, yg membuat Rio tersipu.. Dan melepaskan pelukanya..

"ada apa ko loe ada di sini, bukanya loe mau menghadiri pertunangan nya Ikmal sm Icez Yah..?" tanya Mitha..

"mau ketemu loe, karena gue masih ada utang janji sama loe, tentang tunangan itu, tante nya Ikmal bersikeras kalau harus di ada'in di jakarta.." jawab Rio..

"janji apa? Tanya Mitha, " janji bakal bantu cari suami buat loe, apa bokap loe ngadain pesta ini,  buat pamerin loe, dan mana aja cowo yg udah ngelamar loe.. Tanya Rio,

"Dengan nada kecewa Mitha menjawab.." Pesta ini nyokap gue yg ngadain, buat penyambutan gue.. Kalau bokap gue lagi di luar kota, mungkin sebentar lagi pulang.. Dan 2 orang  pengusaha yg lagi ngeliatin ke arah kita itu.. Yg tadi sudah melamar gue.. Jawab Mitha lemas..

"entah kenapa Hati Rio sakit, lho.. Bukanya Rio sendiri yg menawarkan diri untuk mencarikan suami, tapi kenapa mendengar Mitha di lamar, Rio ga rela.. Pasar perjodohan bukan tempat buat Mitha lagi.. Tidak lagi. Batin Rio.

** Heh, ko bengong? Tanya Mitha, "eh maaf, loe udah mutusin mana yg mau loe terima.. Tanya Rio hati-hati..

"Ga ada" Tadi gue udah bilang ke nyokap saat ini gue mau sendiri dulu.. Jawab Mitha.. Huft.. Lega deh. Gumam Rio.. Apa? Tanya Mitha, ga papa, ko.. Eh gue laper ga di tawarin makan nih, kata Rio mengalih kan topik pembicaraan..
Iya, itu makanan nya, kata Mitha dan menuntun Rio, beberapa pasang mata memandang Mereka.. Iri"

"loe tau kedatangan loe kesini bisa menimbulkan gosip tentang kita," kata Mitha.. Tau., emang kenapa? Sejak kapan loe peduli gosip.. Jawab Rio santai.. "btw loe,masih minat menikah kan? Tanya Rio, " Tentu saja. " jawab Mitha antusian.
*karena loe akan menghabiskan seluruh sisa hidup loe, bersama dengan pria beruntung ini, siapa pun dia, kita harus memastikan bahwa loe akan bahagia bersamanya." Tegas Rio.

**Kita? Dan, bagaimana caranya untuk bisa yakin bahwa di masa depan, dia akan mampu membuat gue merasa bahagia? ucap Mitha.

"Rio menatap Mitha dengan ekspresi terkejut. "jangan katakan sama gue, bahwa loe masih mengincar pria kaya raya.uang tidak bisa membeli kebahagiaan, Mitha, hanya membuat kesengsaraan lebih mudah untuk di tanggung. Uang tidak akan membuatmu merasakan kebahagian sejati untuk waktu yg panjang. terang Rio panjang lebar.

"Mitha menggigit sosis yg baru saja di ambil nya dari meja saji, "Lalu,apa yg bisa membawa  kebahagiaan?" tanya Mitha.
"Cinta,itu pasti." jawab Rio mantap.
"Gue pikir, loe bukanlah tipe cowo romantis." ucap Mitha.
"gue pun berpikir begitu." Rio menyeringai. "Gue hanya berusaha melihat nya dari sudut pandang Wanita" dalam hal ini. Gue berdasarkan pada pemikiran adik gue, yg tidak bisa loe bayangin, betapa sering nya   gue dipaksa untuk mendengarkannya.Dara sangat yakin bahwa cinta pasti akan membuat nya merasa bahagia selamanya. Sepertinya, hal itu sudah menjadi satu kesatuan, cinta dan kebahagiaan. Curhat Rio.

"tiba-tiba, Mitha.. Kamu sudah pulang, Mitha menoleh ke arah suara itu, dan papah nya sudah berdiri di belakang mereka.. Selamat malam oom, kata Rio ramah.. Malam.. Jawab Dani dengan sedikit bingung.. Mit, papa mau bicara, Rio. Oom pinjem Mitha nya sebentar yah, kamu makan saja dulu anggap saja rumah sendiri.. Kata Dani.. Iya oom silahkan..

"Mitha mengikuti papa nya ke ruang kerja, sementara Pamela diam-diam mengikuti mereka"

" Jadi benar gosip itu, kamu memilih Rio.. Tanya Dani.. Papa ngomong apa sìh, aku sama Rio ga ada apa-apa. Kami cuma teman..
Jawab Mitha marah..

_Mitha, papa Minta maaf, kalau papa selama ini sudah banyak mengatur hidup kamu, bisakah kita memulai dari awal, dan berbicara normal tanpa marah-marah. Layak nya anak dan papa.. Kata Dani, papa ga akan paksa kamu buat, menuruti semua kehendak papa lagi, papa janji, dan papa tidak akan mencampuri urusan pribadi kamu, termasuk dengan Rio.. Maaf kan papa, selama ini papa sudah membuat kamu menderita, ucap Dani tulus..

"Mitha tercekat, seakan-akan ga percaya apa yg baru saja ia dengar," papa beneran kan? Lagi ga mabuk kan? Tanya Mitha, Dani hanya tertawa mendengar pertanyaan putri nya itu.. Haha ga sayang, papa serius, kemarin Rio sudah menceritakan semua nya, papa ga nyangka.. Perlakuan papa membuat kamu begitu menderita, kata Dani, "Papa juga ga akan nyalahin Mitha tentang Ikmal? Tanya Mitha, ga akan, papa tau itu salah papa.. Papa minta maaf..

"Mitha berlari dan memeluk ayah nya itu, Mitha sayang banget sama papah, Mitha juga Minta maaf selama ini sudah buat papah repot.. Ga sayang, papa yang salah" pamela yg mendengar itu pun masuk dan gabung bersama mereka, Mitha senang sekali, sudah lama rasa nya, papa mama nya tidak memeluknya seperti ini..
"Setelah melepas pelukan dari orangtuanya, Mitha menghapus air mata nya,"

"Mitha sayang sama kalian, pah,mah.. Kami juga sayang banget sama Mitha.. Mitha merasa bahagia, dan satu kali lagi berkat Rio.. Hah Rio.. Mitha lupa Rio kan ada di sini."

** Ya ampun" pah, mah Mitha nemuin Rio dulu yah, tanpa menunggu jawaban orang tua nya, Mitha sudah berlari keluar, Pamela dan Dani, cuma tersenyum melihat tingkah putri nya itu.


"Kata Puri, Rio ada di taman belakang.. Mitha pun ke taman, nah itu Rio.. Mitha berlari ke arah Rio.. Dan setelah sampai di hadapan Rio dengan napas ter engah-engeh, Mitha langsung menarik krah baju Rio dan mencium Rio tepat di bibir cowo itu. Rio yg terkejut langsung bisa menguasai diri nya, yg hampir jatuh karena ciuman Mitha yg tiba-tiba..

"Tangan Rio telah melingkar di pinggang Mitha, dan tangan Mitha berada di leher Rio.. Setelah beberapa saat Mitha melepaskan ciumanya, tapi masih memeluk Rio.."

*Untuk apa? Tanya Rio, 'ucapan terimakasih' loe udah buat bokap gue sadar Rio, itu sangat ngebantu gue..' Rio membelai pipi Mitha dengan lembut,,

"Gue harus pulang, Ikmal nunggu gue di rumah, ucapan terimakasih loe gue terima.. Ucap Rio dan mengecup kening Mitha dengan sayang.. selamat Malam Sayang..' ucap Rio.. Dan melepaskan pelukanya dari Mitha, dan berlalu pergi meninggal kan Mitha."

"Di rumah Rio, Ikmal sudah menunggu, " kemana aja si, lama banget, keluh Ikmal.. " gue dari rumah Mitha, jawab Rio,, Mal, Loe beneran ga mau undang Mitha? Tanya Rio, 'ga' gue ga mau dia bikin ulah di hari penting gue, jawab Ikmal,

"Mitha udah berubah, dia bukan lah Mitha yg dulu kita kenal, dan sekarang Mitha sangat ramah, dan pengertian, lagipula ga ada alasan buat Mitha, mengacaukan pertunangan loe sama Icez. Ucap Rio.

"dan gimana gue bisa yakinin loe, kalau Mitha sudah berubah, tapi loe ga liat langsung, dan tentang taruhan kita. Ingat ga? Tanya Rio.

"Ok, terserah loe aja, tapi loe Harus tanggung jawab kalau ada apa-apa di pertunangan gue,  ngerti.!! Ikmal bersuara sidikit mengancam. "Ok, setuju" jawab Rio.. Siapin aja uang 150 juta nya, Hehe kata Rio sambil tertawa puas..'Ikmal  hanya manyun, dan Meninggal kan Rio..

"Mitha, cepetan dong sayang, udah terlambat ini, ga enak kan sama keluarga nya Ikmal, " itu suara Dani, papa nya Mitha..

"Iya sabar, Mitha pun turun di dampingi mama nya, " wah cantik nya, Istri dan anak ku,, goda Dani, Pamela hanya tersipu malu.. Melihat Itu Mitha tertawa. "ayo berangkat udah telat kan" Ucap Mitha.

" Mah, aku ke lantai dansa dulu yah, pamit Mitha.. "Iya,hati-hati. Sayang." ucap Pamela..

"Mitha mencari-cari Rio, tapi cowo itu ko ga ada si, Ikmal juga belum muncul." gerutu Mitha..

*Dengan jujur, gue bilang bahwa gue berharap, loe menunda kepulangan loe ke jakarta sampai gue menikah"  Mitha berbalik, melihat siapa yg berbicara dengan nya. Dan menemukan Dara yg ternyata mengikutinya melintasi ruangan dansa. Malam ini adik Rio terlihat sangat cantik dalam balutan gaun pesta yg modis. Meskipun wajahnya terlihat kesal.

"Halo, Dara, " sapa Mitha dengan senyuman." apa kaka kamu ikut bersamamu malam ini?" tanya Mitha.

"Tidak," gerutu Dara. " gue tau dia pulang ke rumah kemarin Malam, tapi tidak berniat mencarinya. Seperti yg loe tau, gue lagi males ngomong sama dia." cerocos Dara.
"Jangan marah pada nya. Seorang cowo lebih suka menyimpan beberapa hal sebagai rahasia. Aku yakin kamu pun pernah menyimpan rahasia darinya?" Mitha menasehati.
"Tidak___yah, Mungkin," jawab Dara dengan tersipu, kemudian berseru,"Oh,Ok, gue ngerti maksud loe."

"bagus. Dan, jangan merasa cemburu kepadaku, Dara. Jika kamu bersedia mengatakan cowo mana yg sedang kamu incar, aku bisa jamin bahwa aku akan segera menyingkir sejauh mungkin darinya. Kata Mitha.
"Kenapa loe mau melakukanya buat gue?"
_Kenapa tidak? Kamu mungkin sulit memercayainya, tapi sejujurnya aku tidak menginginkan semua pria di kota ini bertekuk lutut kepadaku. Kamu tau, semua itu justru membuat ku jengkel. Lagi pula, aku tidak bisa menikah dengan mereka semua". Curhat Mitha.

"Dara memandang Mitha dengan ekspresi aneh.. Sebelum berkata, "Loe bersungguh-sungguh, iya kan?
"Tentu saja" jawab Mitha.
"Tapi, pada awal tahun ini, loe sama sekali tidak terlihat seperti itu,waktu loe dengan sengaja membuat mereka bertekuk lutut di kakimu." ujar Dara.

"aku mengakui itu, tapi sebagian besar hal itu di lakukan untuk kepentingan ayahku. Aku sengaja membuatnya senang dengan cara seperti itu dan membuat nya berpikir bahwa aku bisa mendapatkan pria manapun yg aku mau agar dia tidak menjodohkan aku dengan pria yg sama sekali belum pernah kutemui." Keluh Mitha.

"Dara berkedip. "Gue ga tau cara loe ngejalani semua itu. Yah sebelum loe bertemu dengan Ikmal dan mengetahui bahwa dia sama sekali tidak sejelek raksasa rawa. Kalau gue, pasti akan merasa marah sekali kepada orangtuaku__dan takut." Ujar Dara.

"Terimakasih. Senang sekali rasanya mengetahui bahwa aku bukan satu-satunya orang yg memiliki perasaan seperti itu."

"Sebenarnya, loe juga tidak merasa bahagia bertunangan dengan Ikmal, bahkan setelah bertemu langsung dengannya. Iya kan? tanya Dara. " Mitha menggelengkan kepala, "aku rasa ada beberapa pasangan yg memang tidak cocok satu sama lain,tetapi tidak peduli apa pun yg terjadi. Untung nya kami menyadari hal itu sebelum semuanya terlalu terlambat" Ucap Mitha.

Itu hanyalah kebohongan kecil, bahkan bukan kebohonganya, sehingga Mitha sama sekali tidak merasa bersalah mengatakanya. Yg mengejutkan, Ia dan Dara bisa berbicara hingga lebih dari 20 menit. Para cowo mulai mengusik obrolan mereka,tetapi sebagian besar hanya untuk mengajak berdansa. Dan, Dara ahirnya mengakui bahwa belum ada cowo yg diincarnya, bahwa dia masih terlalu bingung untuk memantapkan pilihan hatinya.
"Aku tidak yakin bisa menjadi orang yg pantas untuk memberimu nasehat ini,tapi kamu harus menunggu hingga cinta itu datang dan membuat keputusan untukmu. Rio pernah mengatakan bahwa kamu sangat mementingkan cinta dan menganggapnya sebagai satu kesatuan dengan kebahagiaan." Nasehat Mitha.
"Iya, gue mungkin hampir membuat telinganya tuli dengan mengatakan semua itu lebih dari sekali. Apa itu yg loe lakuin? Menunggu datang nya cinta? Tanya Dara.
"Aku takut situasiku sedikit berbeda. Kecuali aku bisa menemukan pria yg tepat dalam waktu singkat, aku takut ayahku akan kembali ikut campur dan memilihkan calon suami yg dianggapnya sesuai untukku." ucap Mitha lemah.
"itu sungguh sangat,sangat--kolot!"
Dara merasa kesal untuknya dan Mitha tidak ragu kalau Dara mengatakannya dengan tulus. Ia nyaris tidak bisa memercayai kejadian itu. Ia merasakan perbedaan yg menakjubkan saat memperlakukan orang dengan baik dan mendapatkan tanggapan yg baik pula. Ya Tuhan, apa selama ini nyaris seumur hidupnya ia telah mempertahankan asumsi yg salah, dengan secara sengaja menjauh kan diri dari orang-orang,yg mungkin saja bisa menjadi teman sejatinya? Batin Mitha.

"Oh,Tuhan, menyenangkan sekalai!" seru Dara, saat Ia tiba-tiba menoleh ke belakang Mitha. "Icez udah dateng. Loe mau ikut sama gue untuk menyapanya? Ajak Dara.

"Mitha berbalik untuk melihat keluarga Icez, yg melangkah masuk ke aula dansa. Ia nyaris tidak mengenali Icez karena cewe itu terlihat sangat cantik malam ini,,tentu saja ini kan hari penting nya. Batin Mitha.

"Mitha mulai merasa tidak nyaman saat mengikuti Dara melintasi aula dansa. Rio telah membuat nya sadar, betapa buruk perlakuanya kepada Icez. Kecemburuan sama sekali bukan alasan. Rasa penyesalan mulai timbul dalam diri nya dan membuat dadanya sesak. Pada saat mereka tiba di depan Icez, Mitha sudah hampir meneteskan air mata! Ya Tuhan, gue ga mau nangis di sini, jerit Mitha dalam hati.

"Mitha berhenti sejenak saat Dara menyapa Icez." Icez terlihat tersenyum saat mengatakan beberapa patah kata pada adik Rio itu, tetapi senyum nya itu memudar saat menoleh ke arah Mitha. Pamela muncul entah dari mana untuk menyapa Tata yg datang bersama Icez., yg juga ternyata teman lama nya.dan mengusik obrolan Icez dan Dara.

"Mitha mengambil kesempatan itu untuk memeluk Icez dan berbisik tepat di telinganya, "Aku memanfaatkan kebaikanmu. Maafkan aku atas semua yg telah kulakukan. Tapi, yg terpenting, aku ingin meminta maaf karena berbohong kepadamu tentang Ikmal. Aku menduga banyak hal yg ternyata tidak benar dan aku merasa cemburu kepadamu, lebih dari sekali. Aku hanya ingin kamu tau bahwa aku menyasali semua perbuatanku kepadamu."

=Mitha sama sekali tidak menunggu tanggapan Icez. Menahan air mata sudah mengalir ke pipinya, Ia pergi meninggalkan ruangan itu dengan cepat, sebelum ada yg menyadarinya.

#bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

coment-coment Vty, Mrz, Dlz