Senin, 27 Juni 2011

#Selamat Jalan Kekasih#

By :    L-echa MitarockerzVirginity LoveChpramita

  Mita masih saja duduk termenung dengan tatapan nanar.Mita selalu berharap apa yang terjadi pada dirinya saat ini hanyalah mimpi yang tidak pernah terjadi dan tidak akan pernah terjadi. Tapi kenyataan berkata lain. Semua kebahagiaan Mita kini sirna sudah,segalanya merubah hidup Mita.

''Tuhan,apakah ini takdir-Mu untukku ?,'' batin Mita.
''Kenapa saat aku sudah bisa merasakan indahnya cinta Engkau malah mengambilnya ?,'' renung Mita meneteskan air mata yang tertahan dipelupuk matanya.

Tiba-tiba Dara datang dan langsung mendekap Mita dari belakang.
''Cukup Mit,semua ini sudah berlalu jadi please kamu tidak perlu mengingat-ingatnya lagi itu cuma bikin kamu sakit hati lagi,'' bujuk Dara.
''Rasanya aku pengen mati aja Dar,'' tukas Mita datar.
''Kamu ngomong apa Mit ? Mita yang aku kenal dulu engga rapuh seperti ini,'' cetus Dara.
''Aku emang udah berubah dan kamu salah jika mengharap aku kuat seperti dulu lagi. Ini terlalu berat buat aku Dar,aku ini cuma manusia biasa yang bisa nangis saat aku pengen nangis,'' ungkap Mita.
''Tapi masih ada orang-orang yang sayang sama kamu dan mereka engga pengen liat kamu murung terus-menerus,'' tegas Dara.
''Aku pengen sendiri !,'' pinta Mita.
''Aku engga akan pergi,aku engga akan membiarkan sahabatku ini seorang diri larut dalam kesedihan,'' elak Dara.

Mita pun membalikkan badannya dan memeluk Dara.
''Mana Mita yang dulu ? Mita yang ceria,cuek,pantang menyerah,dan engga cengeng seperti ini,''ucap Dara lirih mencoba menguatkan Mita.
''Aku butuh waktu untuk bisa menerima semua ini,'' tegas Mita terisak dipundak Dara.

Turun hujan rintik-rintik tetapi Mita masih saja termangun dalam pelukan erat Dara.
''Kita pulang ya?.''bujuk Dara lirih. Tapi tak ada respon sedikitpun dari Mita.
''Mita,''ucap Dara melepaskan pelukan Mita. Tapi Mita sudah tak sadarkan diri.Dara mrngkoyak-koyaktubuh Mita tapi Mita tak kunjung bangun juga.Dara mencoba mencari denyut nadi Mita namun denyut itu tak terasa lagi.
''Mita !!!,'' teriak Dara yang menyadari Mita sudah pergio untuk selama-lamanya.
Akhirnya Mita pun menghembuskan nafas terakhirnya dipelukan Dara,sahabat terbaiknya.






#Flashback
    Tewpatnya 2 bulan yang lalu.
Mita dan Ikmal menjalin hubungan yang begitu indah bahkan hampir bertunangan. Begitu besar cinta Mita untuk Ikmal begitu juga sebaliknya.Tapi orang tua Ikmal meminta Ikmal untuk membatalkan pertunangannya dengan Mita karna orang tua Ikmal tau kalau Mita mengidap penyakit kanker.Ya ,memang 2 bulan yang lalu Dokter memvonis Mita terkena penyakit kanker. Akan tetapi,Ikmal tetap mencintai Mita dalam kondisi apapun. Disitu rasa cinta dan kesetiaan Ikmal kepada MIta pun diuji karna orang tua Ikmal selalu mendesak Ikmal untuk melupakan Mita dan melanjutkan kuliah di Amerika. Tapi entah apa yang ada difikiran Ikmal saat iytu sampai menuruti semua perkataan orang tuanya untuk meninggalkan Mita. Pagi-pagi sebelum berangkat ke bandara,Ikmal menyempatkan diri untuk datang ke rumah Mita untuk memberikan sepucuk surat untuk Mita. Ditaruhnya surat itu di lantai tepat di depan rumah Mita.


                 *Isi surat Ikmal untuk Mita :

Maafin aku Mit,mungkin saat kamu baca surat ini aku sudah tidak ada di Indonesia lagi. Kamu boleh membenciku karna sikapku ini tapi sampai kapanpun cinta ini akan selalu aku simpan untuk kamu hingga akhir nafasku.
#Sebuah kisah tertulis indah di masa lalu
#Tak teraba oleh hati siapapun
#Hingga kau hadir dengan segala kelemahanmu
#Cacat hidupmu menyempurnakanku
#Kesakitanku bertambah pahit
#Ketika harus aku akui
#Aku menahan rasa cintaku untukmu namun kau tetap ada
#Kau hadir dalam bayangan yang tak pernah ku anggap
#Kau ada didalam bayangan semu
#Kau merindu dan membuatku jatuh kepadamu
#Kau adalah permata dihatiku yang tak akan pernah sirna seiring berjalannya waktu
(Puisi terakhir Ikmal untuk Mita)



###


*Pemakaman Mita.

Semua merasa sangat kehilangan Mita.Mama Mita menangis meronta-ronta saat melihat jasad anaknya itu di masukkan ke pusaran terakhirnya.Dara mencoba menahan perasaannya,namun Dara tak biasa kuasa lagi saat menaburkan bunga diatas kuburan Mita.
Semua orang akhirnya meninggalkan tempat pemakaman Mita tapi tidak untuk Dara.Dara masih saja diam mematung seolah-olah Dara belum merelakan Mita pergi jauh.
Kemudian diusapnya batu nisan sahabatnya itu,hati Dara seperti tersayat perih.
''Kenapa secepat ini kamu pergi Mit ? Aku butuh kamu,''batin Dara terisak.
''Andaikan waktu bisa ku putar,biarkan aku saja yang merasakan semua sakit itu.''
''Andaikan saja....''tiba-tiba Dara tak melanjutkan perkataan lagi ketika melihat seseorang datang dibelakangnya.

''Plakkk.''Dara menampar Ikmal. Semua rasa marah dan benci berkecamuk dihati Dara.
''Dasar cowok brengsek ga punya hati !,'' teriak Dara mendorong pundak Ikmal.
''Aku kesini cuma.....''penjelasan Ikmal terpotong.
''Apa kamu bilang ? sekarang aku tanya,kamu dimana saat Mita butuhin kamu ha ? Kamu malah pergi ninggalin Mita seenaknya tanpa sedikitpun kamu mikirin perasaan Mita saat itu. Asal kamu tau betapa besar cinta Mita buat kamu. Mita selalu berharap,kamu ada sebelum dia pergi. Tapi kenyataannya apa ? kamu ga ada kan saat Mita meregang nyawa,''papar Dara panjang lebar dengan air mata yang berlinang dimatanya dan langsung melangkah pergi.

Sementara Ikmal hanya terdiam seribu bahasa mendengar semua perkataan Dara.
''Maaf Mit,maafkan aku atas semua kebodohanku ini,'' ucap Ikmal mendekati kuburan Mita.
''Aku tau semua penyesalanku ini sia-sia,aku ga ada disamping kamu saat kamu membutuhkanku. Maafkan semua keegoisanku Mit,aku telah menyia-nyiakanorang yang paling berharga dalam hidupku. Tapi aku yakin suatu saat nanti kita akan dipertemukan lagi disurga,''ucap Ikmal penuh penyesalan dengan air mata yang membasahi pipinya.


''Selamat Jalan Kekasihku,'' pungkas Ikmal mengusap batu nisan Mita untuk kesekian kalinya.



                                                                                     TAMAT

1 komentar:

  1. Hhhhhmmmmmm...........
    Bgus bngetzzzzz.........
    Q trharuuuuu.......

    BalasHapus

coment-coment Vty, Mrz, Dlz