Jumat, 29 Juli 2011

Maaf Aku Mencintaimu Part 8

"Mas, aku ke toilet dulu yah." ucap Mita menghentikan langkah kaki Vino.

"ya udah, nanti nyusul ke dalem yah."

"Iya, mas." Mita lalu pergi dari hadapan Vino. Sementara Vino masuk ke dalam untuk menemui Ramon dan Rasti.


Tata yg juga ada di pesta pernikahan itu terkejut melihat Mita ada di sana. Ia pun buru-buru ber sembunyi.
Setelah di rasa aman, Tata langsung berlari ke dalam untuk menemui Icez,Puri dan Rio.

Icez yg melihat Tata, berlari dengan nafas tak beraturan di tambah muka nya yg pucat dan terlihat panik pun menegur.

"Ta, loe kenapa? Abis liat setan apa di kejar setan.?" tanya Icez sekenanya.

"gawat, ini bener-bener gawat.!!!" teriak Tata dengan nada tak beraturan karena nafas nya yg masih ngos-ngos an.

"apa nya yg gawat?" tanya Puri yg juga ikut panik.

"Mita, Mita. Ada di sini." ucapan Tata membuat ke tiga sahabat nya itu melotot tak percaya.

"celaka, mampus kita." ujar Rio panik.

"perang dunia. Aduh ini gue ga siap, gimana dong." Icez tak kalah panik.

"ok, tenang, mending kita mikir gimana cara nya ngejelasin ke Mita. Tapi kenapa Mita ada di sini?" Puri pun nampak bingung.

"Kita sembunyi aja." Tata terlihat sangat frustasi.

"iya, mungkin Ini yg paling aman. Tapi untuk saat ini." Rio menimpali.

===ooo===

"Mita, lama banget sih" tegur Vino saat melihat Mita baru saja keluar dari toilet.

"Maaf Mas, sakit perut." ucap Mita cengengesan. Dan mengelus-elus perut nya.

"udah mendingan sekarang?" Vino tampak khawatir.

"udah, lumayan nan Mas." jawab Mita.

"ya udah, aku kenalin ke ade temen aku yuh, kebetulan dulu dia juga kuliah Amerika." ajak Vino.

Mita pun mengangguk.

Betapa terkejut nya Mita. Melihat siapa yg berdiri di hadapan nya saat ini.

"Wahyu, kenalin ini istri aku, Mita. Nah Mita, ini adik nya Ramon, Wahyu nama nya." ujar Vino memperkenal kan mereka.

Mita dan Wahyu hanya saling bertatapan tak percaya.
Vino yg melihat kedua nya hanya bengong pun menegur.

"loh, ko malah pada bengong sih?" ucapan Vino membuat kedua nya tersadar.

"eh, maaf, " ujar Wahyu " beneran ini istri kamu Mas?" tanya Wahyu.

"iya, cantik kan, engga kalah deh sama Rianti." ujar Vino bangga.

"selamat ya Mita, engga nyangka bisa ketemu lagi." ucapan Wahyu mengejut kan Vino.

" ketemu lagi? Kalian udah saling kenal?" tanya Vino yg sedikit bingung.

"dia teman sekolah aku dulu." jawab Mita singkat.

"ya ampun, ternyata, haha" ujar Vino seraya tertawa.

"aku kesana dulu yah, kamu ngobrol-ngobrol aja dulu sama Wahyu," ujar Vino lalu pergi meninggalkan Mita dan Dini bersama Wahyu.

"gimana kabar kamu?" tanya Wahyu memecah kesunyian.

"baik." jawab Mita singkat. Di benak nya banyak sekali pertanyaan yg akan ia ajukan kepada Wahyu, namun entah mengapa lidah nya seolah kelu, tak satu pun kata terlontar dari bibir nya Mita hanya diam menunduk. Tak berani menatap Wahyu.

"duduk Mit,"tawar Wahyu dan menarik tangan Mita untuk duduk di sebelah nya.

"kamu marah sama aku?" tanya Mita tiba-tiba. Membuat Wahyu terkejut.

"kenapa harus marah, dan apa yg membuat kamu berfikir aku marah sama kamu." jawab Wahyu, berusaha setenang mungkin.

"kamu ninggalin aku tanpa kabar, pergi tanpa pamit, 3 tahun aku nunggu, tapi tak ada, telepon, atau email, bahkan kamu di mana aja aku engga tau, kamu anggap aku ini apa." ucap Mita, meluapkan kekesalan nya. Air mata nya ia tahan di pelupuk mata. Tapi apa daya, kesedihan yg ia rasakan tak kuat rasa nya membendung air mata itu. Dan kini mulai membasahi pipi nya.

Wahyu terdiam, pertanyaan yg terlontar dari mulut Mita, membuat nya bingung. Ia belum siap akan pertanyaan itu.

"Maaf." ya hanya kata maaf yg berhasil keluar dari mulut Wahyu. Seoalah semua kata-kata nya tercekat di tenggorokan. Dan hati nya bagai tersapu ombak yg bisa menghempas kan tubuh nya. Melihat air Mata Mita, ia sangat ingin memeluk nya sama seperti dulu, selalu menenangkan Mita dengan pelukan hangat nya. Tapi kini tidak mungkin. Semua nya tak sama seperti dulu.

Dan tiba-tiba.. " Wahyu, sini bentar ada yg mau ketemu." ucap seorang Pria kepada Wahyu.

"aku pergi dulu ya, nanti aku jelasin semua nya." kata Wahyu lalu meninggal kan Mita.

Mita menghapus air mata nya. _kamu berubah Wahyu, ga seperti dulu, kenapa kamu ga tenangin aku dulu, kenapa kamu justru pergi, dulu buat kamu, aku lah yg terpenting, apa sekarang aku tidak ada arti nya lagi buat kamu_ ucap batin Mita, pilu.


Mita menghampiri Vino yg sedang mengobrol dengan Ramon dan Rasti.

"loh, Mita, kamu ada di sini." ucap Ramon terkejut. Ia langsung memeluk Mita.

"terimakasih udah datang, tapi ko ga bilang-bilang." ucap Ramon seraya melepaskan pelukanya.

"iya, maaf, selamat ya atas pernikahan kaka, aku juga engga nyangka kalau ini pernikahan ka Emon." ujar Mita.

"kamu juga udah kenal sama Mita?" tanya Vino pada Ramon.

"ya kenal lah, selain dia sahabat nya Wahyu, Mita juga udah gue anggep ade gue sendiri." ujar  Ramon.

"ini yg nama nya Mita, pantas aja yah, Wahyu sama Ramon kalau lagi ngomongin kamu semangat banget. Cantik. " ujar Rasti.

Mita tersenyum.

"tapi kamu, ko bisa kenal sama Vino, ya ampun, jangan-jangan dia..." Ramon melirik Vino, " Ini pengganti nya Rianti?" ucap Ramon tak percaya.

Vino tersenyum " iya dong, haha cantik kan."

Mita terdunduk malu.

"eh, Mit, engga gabung sama Tata, dia ada loh di sini sama Icez,Puri,Rio."ucapan Ramon membuat Mita terkejut.

"ada di sini? Di mana?" tanya Mita.

"di dalem kaya nya." jawab Rasti.

"Mas, aku temuin mereka yah, titip Dini." ujar Mita berpamitan. Tanpa menunggu jawaban Vino Mita langsung berlari ke dalam.

Di tengah jalan Mita melihat Wahyu masuk kesebuah ruangan. Entah apa yg membuat Mita akhir nya mengikuti diam-diam.

" kemana aja sih, udah genting gini juga." omel Tata.

"tadi ada urusan bentar, sama gue tadi ketemu Mita." ucapan Wahyu membuat Semua nya terbelalak.

"Mampus, dia tau ga kalau kita di sini." Icez mulai panik.

"kaya nya engga, Mita ke sini sama Mas Vino, suami nya." tukas Wahyu.

"suami?" Rio merasa aneh.

"calon kali, Mita ga mungkin nikah tanpa kasih kabar ke kita." ujar Puri.

"apapun itu, yg jelas gue ga nyangka Mita datang, lebih ga nyangka Mita akan nikah sama Vino. Sahabat ka Ramon waktu di amerika. ka Rasti sama ka Ramon itu temanan sama Vino dan Rianti di amerika." Wahyu tampak putus asa.

"harus nya dari awal kita jujur, ga seharus nya, kita nutupin ini dari Mita. Kalau kita sodara kembar, Yu." ucapan Tata membuat Mita kaget. Tidak menyangka semua itu.
Tanpa sadar Mita melepas gagang Pintu. Membuat pintu terbuka lebar.
Ke 5 sahabat nya menatap dengan tatapan terkejut. Tak menyangka Mita ada Di sana mendengar percakapan mereka.


"keterlaluan kalian, kalian anggap aku ini apa, selama ini kalian gue anggep sahabat tapi apa, ini yg nama nya sahabat." Mita mulai meneteskan air mata nya lagi.

"Mit, kita.. Aku sebenar nya, aku ini aku aaah." ucapan Tata terhenti.. Tamparan keras mendarat ke pipi nya. Ya Mita yg menampar nya. Semua tampak terkejut dengan reaksi Mita.

"selama ini loe tau gue Ta, gue selalu jujur ke loe, tapi kenapa loe tega. Ngebohongin gue. Selama ini gue selalu minta tolong ke loe, buat cari di mana Wahyu, seharus nya loe jujur." Kini Mita jatuh berlutut seakan tak kuat lagi berdiri. Dia tak menyangka semua ini. Selama ini. Ia hanya di anggab seperti anak TK yg mudah di tipu.

Wahyu mendekat ke Mita. "Mit, maaf, tapi ini semua ada penjelasan nya." ujar Wahyu memegang pundak Mita.

Mita menepiskan tangan Wahyu. Lalu bangkit berdiri dan berlari meninggal kan ruangan itu.

"kebohongan, tetep aja kebohongan. Walau alasan nya untuk yg terbaik, tetap aja kita yg egois." kata Rio.

===ooo===

Mita menghapiri Vino. "Mas, pulang yuh, aku cape." ucap Mita pada Vino.

Vino yg melihat Mita pucat dan mata sembab pun khawatir. " kamu kenapa? Sakit?" Vino memegang dahi Mita " astaga Mita, kamu demam, ya udah kita pulang yah." Vino pun menggandeng tangan Mita lalu pergi meninggal kan pesta.

#bersambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

coment-coment Vty, Mrz, Dlz