Senin, 11 Juli 2011

Maaf Aku Mencintaimu Part 6

#part 6.

Pagi-pagi sekali Dini sudah bangun, dan sangat rewel Mita pun bingung.

"aduh.. Dini kamu kenapa sih, ko rewel banget." keluh Mita yg sudah lelah.

"kenapa Dini,Mit?" tanya Ikmal dengan suara yg kurang jelas karena Ikmal sedang mengunyah roti selai kacang.

"ini, engga mau minum susu." jawab Mita lemah.

"wah,jangan-jangan loe kasih nya susu yg kemaren kita beli, tuh kan pasti salah. Beda itu." cerocos Ikmal.

Mita hanya mendengus kesal. Lalu tiba-tiba. Bruuuuustp.. Dini menyemprotkan susu yg ada di mulut nya ke muka Mita.
"aaaaaah.,Dini. Ga boleh gitu." protes Mita gemas dan mengusap muka nya dengan tisue.

Ikmal tertawa terbahak-bahak melihat kesusahan Mita.

Mita mendengus kesal, lalu memeriksa pempers Dini. "ow, pantes engga mau minum susu, pup ternyata." batin Mita.

"Mas, mending keluar deh." ujar Mita.

"engga ah, mau disini aja liat Dini." ucap Ikmal.

"jangan nyesel,entar nya." Mita memperingati Ikmal, yg sedang menikmati roti selai kacang. Ikmal menatap Mita curiga.

"Mitaaaaaaa, hueek..hueek." Ikmal berteriak dan memuntahkan Makanan nya yg sedang di kunyah.

"Tadi kan, aku udah peringatin Mas Ikmal, ngeyel sih." Tukas Mita membela diri.

Ikmal keluar dari kamar Dini dengan langkah penuh kekesalan.

===0===

Sore hari nya waktu yg di janjikan buat latihan band. Teman-teman Mita pun datang tepat waktu.

"Mit, ada teman-teman kamu tuh." kata Asih. "sini Dini biar sama saya aja." ujar Asih dan mengambil Dini dari gendongan Mita.

"makasih ya, Asih." ucap Mita.
"iya sama-sama kaka." ujar Asih dengan suara seperti ank kecil.sambil melambai-lambai kan tangan Dini.

"Mitaaaaaaa, aduh kangen banget." teriak Puri.seraya memeluk Mita.

"aduh, Pur manja banget sih," Mita melepaskan pelukan Puri dan mengacak-acak rambut Gadis itu.

"akhir nya, bisa juga latihan." ujar Icez sumringah.

"Mit, rambut loe kenapa pendek lagi." ucap Tata yg dari tadi memperhatikan Mita.

"iya, sama Ibu ga boleh. Kata nya bagusan rambut sendiri." ucap Mita.

"kapan latihanya, cewe-cewe gue yg cantik-cantik ini." ujar Rio sambil merangkul pundak Mita.

"Hai, udah pada dateng kalian." ucap Ikmal dan menyerobot kerumunan. Dan berdiri tepat di tengah-tengah Mita dan Rio.
Rio yg sedang merankul Mita pun mendengus kesal dan hendak memprotes Ikmal. Tapi suara Icez membuat Ia mengurungkan niat nya.

"lho, elo kan__" Icez berpikir sejenak seperti mengingat-ingat, sesuatu yg familiar. Sambil menunjuk muka Ikmal.

"Prinses Amanda. Ko loe bisa ada di sini." ujar Ikmal yg ternyata masih mengingat Icez.

"Ya ampun, ingat gue, loe Ikmal, kan? Yg pindahan dari surabaya, yg nyasar di kampus itu kan?" cerocos Icez.

"Iya" jawab Ikmal singkat.

"kampus?" tanya Mita bingung.

"Yah, Mimit ketinggalan berita, Icez kan ngelanjutin s2 nya." cerita Puri.

"gara-gara. Ga mau pulang ke bandung tuh." tambah Tata.

"dan sarat nya, harus ngelanjutin kuliah, nah kalau ga mau, bakal di suruh pulang ke bandung. Tapi kalau masih mau ngeband dan ga mau lanjut kuliah. Boleh aja. Asal tinggal nya sama gue ga nge kost." jelas Rio panjang lebar..

Rio memang sepupu nya Icez. Dan Icez anti banget tinggal di rumah Rio, di karenakan mama nya Rio yg super cerewet. Persis kaya Rio.

"Wah, udah s2 aja., hebat teman-teman kamu yah," puji Vino, yg ternyata dari tadi ada di ruang depan.

"Iya,döng" ucap Mita bangga.

"iya, jangan kaya Ikmal yg oon ga ilang-ilang, masa dari dulu s1 ga kelar-kelar." ejek Vino.

"uh, mas Vino bikin malu aja." protes Ikmal.

"Eh, Mit ini bos loe yg duda ganteng itu yah?" bisik Icez, yg sebenarnya tidak bisa di katakan berbisik karena suara nya terdengar hampir ke seberang ruangan, Icez hanya menempel kan mulut nya ke telinga Mita.

Icez meringis menahan sakit, karena kaki nya di injek Mita.

" Wah, Mita suka crita-crita yah" ujar Vino bangga.

Mita tersenyum salah tingkah.

"Eh, ganteng ngan juga gue." Ikmal tidak mau kalah.

"ganteng dari mana? Ckckckc. Jabrik gitu." sindir Vino.

"udah-udah, ga usah berantem, mending kita mulai latihan." lerai Mita. Mita tau bila di diam kan kaka ber'adik ini bisa berkepanjangan perdebatan nya.

Mereka pun menuju studio musik milik Ikmal, setelah sebelum nya bercakap-cakap dengan kedua orangtua Ikmal.

Mita menyanyikan lagu yg dia cipta'in buat Wahyu, Maaf aku mencintai mu.

Bu Ina, pak Andra, Vino. Yg ikut mendengar kan pun terkagum dengan suara Mita yg merdu (termasuk yg lagi nulis cerbung ini ^_^)

Setelah selesai latihan, semua langsung memuji Mita. dan latihan hari itu pun usai.


Di meja makan :

"Mas, minggu besok aku mau bawa Dini sama Mita ke acara bayi sehat, boleh?" tanya Ikmal meminta izin.

"bayi sehat?, tapi kan aku mau keluar kota Mal." jawab Vino.

"ya elah Mas, siapa juga yg mau ngajak kamu, orang aku cuma ngajak Mita sama Dini aja ko." tukas Ikmal.

"boleh sih, tapi awas yah kalau mereka kenapa-kenapa." ancam Vino.

"iya, cerewet banget sih." protes Ikmal kesal.


Hari minggu.

"aduh rame banget yah." keluh Mita.

"ya rame lah, kalau mau sepi ke kuburan sono." usul Ikmal sekenanya.

Meraka pun mengikuti beberapa acara dan penyuluhan. Dan setelah 3 jam mereka pun istirahat di sebuah stand susu bayi.

"cape nya, kaya nya Dini juga cape, sampai ketiduran gini." ucap Mita sambil mengelus rambut Dini yg lembut.

"loe juga cape ya Mit?, sini biar gue yg gendong." Ikmal menawarkan diri. Di ambil nya Dini dari pangkuan Mita dengan hati-hati.

Mita merenggangkan badanya, dan memandang ke sekeliling, Mita pun terkejut, pandangannya tertuju pada sosok yg sudah tidak asing bagi nya.

"Dara" guman nya dalam hati. Seketika Mita pun panik. Ikmal yg menyadari perubahan sikap Mita pun bertanya.

"Mit, loe kenapa?" tanya Ikmal.

"hah,eh .. Itu .. Anu.. Mmmm engga papa ko mas." jawab Mita gelagapan.

"engga papa, tapi ko gelagapan gitu." ucap Ikmal

"beneran engga papa, aku ke toilet dulu ya mas." ujar Mita dan tanpa menunggu jawaban Ikmal, Mita berlari menjauh dari stand itu.

Dari kejauhan Mita menatap ke arah stand susu itu, di lihat nya Dara dan Ijal serta Kevin. Menuju stand itu.

"Kaka kangen kamu, Dar." ucap Mita lirih.


Sesampai nya di rumah.

"hay, udah pulang kalian, gimana acara nya?" tanya Bu Ina.

"bagus Bu, lumayan buat nambah pengalaman tentang anak." jawab Mita.

"ya sudah, kaya nya pada kecapean, kamu tidurin Dini gih, abis itu istirahat." saran Bu Ina.

Ikmal bergegas ke kamar nya, sedangkan Mita ke kamar Dini. Setelah Dini tidur Mita pun keluar.

Tanpa sengaja Mita mendengar pembicaraan pak Andra dan Bu Ina. Mita pun penasaran, karena ia mendengar bu Ina menyebut-nyubut nama nya.

"ya Tuhan" pekik Mita dalam hati, seakan dia tidak percaya apa yg baru saja di dengar nya.

Mita tidak menyangka itu. Entah harus senang atau sedih. Tapi Mita merasa aneh. Dari mana pak Andra punya pemikiran sejauh itu. "ngejodohin gue sama Vino," ujar Mita lirih.

"apa karena gue deket sama Dini, tapi apa Mas Vino mau nikah sama gue., terus sikap Ikmal yg over cari perhatian sama gue itu gimana yah, apa mungkin gue bisa ngelupain Wahyu." pikiran dan hati Mita berkecamuk.

Mita pun berlari menuju kamar nya dan.. Bruuuuk.

"auuuuh ssss." rintih Mita. Mita menabrak Ikmal yg sedang membawa pisau buah, dan mengenai lengan kanan nya.

"aduh, Mit maaf ya, loe sih di dalem rumah malah lari-lari gitu." ucap Ikmal sedikit mengomel ke Mita.

"mana yg kena? Sini gue obatin." tawar Ikmal.

Ikmal pun membawa Mita ke ruang TV, .dan mengobati luka Mita. Tiba-tiba.

Ikmal mencium tangan Mita. Dan berkata " Mit, gue jatuh cinta sama loe, loe mau engga jadi cewe gue." tanya Ikmal lembut.

Deeg.. Tubuh Mita serasa lemas. Mita pun menunduk tidak berani menatap Ikmal.

"maaf Mit, kalau loe belum siap jawab ga papa ko, gue ngerti, loe jawab nya kapan-kapan aja juga boleh, gue bakal nunggu." ucap Ikmal tulus.

"Iya mas, aku masih kaget, maaf ya. Tapi aku juga butuh waktu." jawabt Mita.

" ya udah ga papa..gue ngerti ko." ujar Ikmal.

"makasih ya Mas, udah ngertiin aku, aku ke belakang dulu ya, mau mandi." ucap Mita.


Di kamar.

"gila, gimana ini, kenapa juga gue ga nolak Ikmal, malah ngasih harapan, dan jelas-jelas gue bakal di jodohin sama vino,oleh orangtuanya, bego loe Mita." maki Mita pada dirinya sendiri.

Karena terlalu lelah. Mita pun akhir nya tertidur.


#Bersambung.

3 komentar:

  1. Hy ....
    critanya kereen2.
    w boleh ikutan ggak?????
    w juga bxl novel nie.

    BalasHapus
  2. hy uga,,,,
    makasie,,, ini cerita nya dri bberapa anak virginity...
    kmlo mau ikutan boleh kok,,

    BalasHapus
  3. gimana novel nya dhir??? mau di muat dsini gg??

    BalasHapus

coment-coment Vty, Mrz, Dlz