Selasa, 08 November 2011

Ratu di hatiku #6

Siang hari yang sedikit mendung, Mita telah sampai ke rumah yang telah Wahyu persiapkan untuk mereka, rumah bergaya minimalis jauh dari kesan tradisional, sangat berbeda dengan rumah ibu nya yang sangat menonjol kan sisi tradisional nya. Sangat kental dengan khas jogja.

Rumah ini berada di bagian depan sebuah hamparan tanah luas, yang di pergunakan untuk perkebunan dan peternakan yang di kelola wahyu, perkebunan berada di belakang rumah mereka. Tersekat oleh hamparan lapangan hijau dan mez untuk tempat tinggal para pekerja. Bila di lihat dari panjang nya bangunan mez itu pasti bisa di perkirakan ada lebih dari 100 pekerja yang menggantungkan hidup di perkebunan dan peternakan ini, sedangkan di bagian paling belakang ada sebuah peternakan yang di isi berbagai macam hewan ternak, dan di sisi kanan ada sebuah tanah luas dengan hamparan rumput yang hijau. Seperti nya tempat untuk menggembala ternak.

Sedangkan di bagian depan rumah mereka terdapat taman yang sangat terawat dan sebuah kolam di depan teras samping rumah.

Mita memasuki rumah itu, tatapan nya tertuju ke seluruh penjuru ruangan, rumah berlantai dua dengan properti yang kebanyakan menggunakan kaca menambah kesan mewah pada rumah itu.

"gimana kamu suka rumah ini?" tanya wahyu

"bagus, tidak terlihat sisi tradisional nya, kecuali lemari ukiran itu." jawab mita.

"aku ingin membuat kamu nyaman di sini, kalau kamu tidak suka lemari itu besok aku suruh orang buat mem'mindah kan nya ke gudang." ujar wahyu.

"tidak usah, aku suka itu, dan mungkin aku bisa menggunakan nya untuk menyimpan barang-barang unik koleksi aku." ucap mita.

Wahyu pun menganggug setuju.

Setelah selesai melihat lihat ruangan di lantai atas, mita dan wahyu pun turun menuju kamar mereka.

Jantung Mita berdetak kencang, melihat dekorasi kamar utama itu, nuansa kamar pengantin membuat mita gugup.

"kamu istirahat aja dulu, aku mau ke belakang dulu melihat perkebunan ." ujar wahyu, lalu pergi tanpa menunggu jawaban dari mita. Mungkin wahyu juga gugup.

"ya ampun apa wahyu yang mempersiapkan ini semua, apa ini cara wahyu untuk mengatakan bahwa dia ingin aku menjadi istri seutuhnya." gumam mita.

Mita pun mulai membereskan semua barang barang nya.
Karena merasa bosan dan tidak mengantuk, mita pun memutuskan untuk menyusul wahyu, mita pun keluar dari pintu belakang, dan dari kejauhan mita melihat wahyu sedang berbicara dengan beberapa orang di dekat lapangan. Mita pun menghampiri wahyu.

Beberapa ibu-ibu di depan mez yang sedang bersantai, tersenyum ramah pada mita, mungkin mereka sudah tau kalau mita adalah istri bos mereka.

"hei, ko malah nyusul kesini, engga istirahat." tegur wahyu saat mita telah sampai di hadapan nya.

"bosan di rumah sendirian, pengen lihat-lihat dan menghirup udara segar pegunungan." mita ber'alasan.

Wahyu tersenyum dan memperkenalkan mita kepada para pegawai nya.

"wah, cantik sekali yah ibu mita ini." puji pegawai perempuan bernama tari.

Mita tersenyum tersipu. Wahyu pun membawa mita  berkeliling di perkebunan itu.

"kamu mengelola ini sendiri ?" tanya mita sembari melihat sekeliling jalan yang di tanami berbagai macam sayuran.

"ya, tidak secara langsung, ada beberapa orang yang di tugaskan untuk mengawasi setiap bagian, masing-masing 3 orang untuk satu macam tanaman." jawab wahyu seraya menjelaskan.

Mita pun sampai di sebuah tanah yang di tanami berbagai buah. " wah, bakal betah di sini kalau banyak buah segar seperti ini" ujar mita sangat antusias.

Mita pun berlari kecil ke arah pohon stoberi dan memetik nya. " ini boleh langsung di makan?" tanya mita seraya menunjukan buah stoberi kepada wahyu.

"boleh, di perkebunan ini hanya menggunakan pupuk organik, jadi bebas pestisida" jawab wahyu.

Mita pun memakan nya dan memetik beberapa buah untuk di makan sembari berjalan mengelilingi pekarangan suami nya itu.

"ini wilayah peternakan, di sini ada sapi,kambing dan ayam, serta bebek." terang wahyu saat melewati sebuah kandang dan dari bau nya, mita sudah bisa menebak itu tempat khusus kambing,

"apa di sini tidak membudidayakan ikan air tawar.?" tanya mita

" ada, itu di samping kiri, jenis ikan gurami dan ikan mas saja." jawab wahyu sembari menunjuk kolam ikan.

"benar-benar tidak akan kekurangan makanan disini, supermarket sehat dan segar " ujar mita tertawa senang.

"kamu suka ini semua.,aku merasa lega," ucap wahyu,,

Mita pun menghetikan tawa nya dan menatap wahyu bingung.

"apa kamu berpikir kalau aku ini anak yang manja dan tidak bisa hidup di daerah pegunungan seperti ini" cerocos mita.

"bukan bukan, kebanyakan orang jauh lebih suka tinggal di kota, ya apalagi kamu yang terbiasa tinggal di jakarta, pasti akan jauh lebih memilih tinggal di jogja kota, bukan pedesaan nya." wahyu pun menjelaskan dengan hati-hati.

Mita malah tertawa terbahak, membuat beberapa pegawai menatap heran pada mita.

"heh, ko malah ketawa, apa ada yang lucu, aku serius" omel wahyu, mita pun perlahan mulai mengusai diri.

"muka kamu lucu kalau lagi cemas kaya barusan." jelas mita.

Wahyu hanya menggaruk garuk kepala nya tanda dia merasa malu.

"justru terlalu lama tinggal di kota, membuat aku merasa akan betah tinggal di pegunungan seperti ini, segar bebas polusi" ujar mita.

Setelah berkeliling cukup lama, wahyu mengajak mita ke sebuah tanah yang penuh dengan rumput hijau, wangi rumput yang harum membuat mita bersemangat. Wahyu juga mengatakan kalau ia akan memperkenalkan sahabat nya kepada mita,

"Yuan" teriak wahyu.

"hai wahyu, sudah kembali ternyata" ujar yuan dan bersalaman dengan wahyu.

"wah, ini istri kamu, cantik sekali" puji yuan berdecak kagum.

Wahyu tersenyum bangga.

"mita, kenalin, ini sahabat baik ku sekaligus orang yang berperan penting di perkebunan dan peternakan ini" ujar wahyu seraya memuji yuan.

"ah, kamu bisa saja yu muji nya, nanti kalau aku besar kepala bisa repot jadi nya" ucap Yuan sembari meninju pelan lengan wahyu.

Mita pun tersenyum melihat kedua sahabat karib ini saling mumuji.

"seperti nya kalian sangat akrab yah" ujar Mita menyela percakapan yuan dan wahyu.

"tentu saja, kami bersahabat sejak masih kecil, dan kami selalu bersama sampai sekarang" terang wahyu.

"iya, tapi wahyu curang mit, dia malah menikah duluan," ujar yuan .

"maka nya cepat cari perempuan, jangan pacaran dengan kambing saja" ujar wahyu tertawa lepas.

"eh enak saja, begini begini banyak cewe yang ngantri deketin aku" ujar Yuan berucap sombong.

"iya, ngantri pengen nonjokin kamu" canda wahyu, " tapi tenang saja sahabat mu ini akan setia menemani kamu" goda wahyu.

Yuan pun begidik ngeri dan menatap wahyu dengan tatapan ngeri.

"wah, aku bakal punya saingan nih" gurau mita.

"tenang saja nyonya wahyu, aku tidak nafsu pada suami mu ini" ujar yuan dan menujuk muka wahyu.

Kami pun tertawa terbahak dan setelah beberapa saat, mita dan wahyu pamit untuk pulang, dan yuan juga harus mengurus pengiriman ternak ke kota.
Yuan juga meminta maaf karena tidak bisa datang di acara penyambutan mita di rumah keluarga wahyu, dan berjanji akan datang nanti malam di pesta jamuan makan malam bersama seluruh pegawai di belakang rumah wahyu dan mita.

Ya atas permintaan pegawai wahyu, maka nanti malam akan di adakan pesta jamuan makan malam untuk menyambut mita.

###

Karena acara ny di konsep seperti pesta kebun, mita memutuskan untuk mengenakan gaun sederhana , gaun dengan model kemben warna silver dibagian dalam atas dan dengan bawahan model silang lipat selutut warna putih metalik di padu padan kan dengan kebaya modern berwarna putih susu dengan sedikit payet di beberapa bagian tertentu yang menjuntai hingga ke bagian mata kaki nya, membuat kesan elegan namun sopan, mita memilih makeup minimalis untuk riasan muka nya, rambut sambung nya di biarkan menggerai hingga ke pinggang nya, mita memberi sentuhan kriting gantung pada ujung rambut nya, dan membiarkan poni nya tertata rapi dengan aga sedikit menggulung ke dalam.dan mita menggunakan Sepatu hak 7cm warna putih untuk menambah kesan proposional. Cantik dan modern tentu nya. Dengan paduan tradisional dan modern.

Wahyu yang baru saja selesai mandi pun takjub melihat betapa anggun nya istrinya itu.

"kamu sudah siap rupanya, kamu cantik dengan gaun itu" puji wahyu.

"tapi masih ada kesan tradisional nya kan." ujar mita seraya memamerkan kebaya yang di kenakan nya.

"iya iya, istri ku yang cantik, sekarang mana baju aku" ujar wahyu.

Mita pun memilihkan kemeja warna putih dan celana kain warna hitam, dipadupadankan dengan jaz warna hitam, sepatu warna hitam metalik. Dengan pakaian yang desesuakan dengan postur tubuh nya yang tinggi, membuat wahyu terlihat sangat tampan.

###

Pesta berlangsung cukup meriah, selain pegawai, penduduk sekitar dan beberapa petinggi di desa itu pun turut hadir dan juga beberapa teman wahyu, termasuk yuan,,

Mita duduk di kursi yang ada di bagian depan tempat berlangsung nya acara. Ia bersama wahyu dan yuan.. Tiba-tiba saja ada seorang perempuan yang mendekati mereka. Dari gaya busana nya, mungkin dia anak orang yang terpandang di desa ini, mungkin saja bukan penduduk asli desa ini, drees selutut dengan model renda bertingkat dan sepatu hak warna hitam senada dengan gaun nya, rambut yang tergerai lurus dan makeup yang sedikit menor membuat kesan agresif pada diri wanita itu.

"maaf wahyu, aku telat yah" ujar perempuan itu.

"oh tidak juga, terimakasih sudah menyempatkan diri untuk datang" ujar wahyu tersenyum kikuk.

Mita merasa ada gelagat aneh antara wahyu dan perempuan itu, tatapan mata nya seperti menyiratkan sesuatu.

"selamat ya wahyu, akhirnya kamu menikah juga" ucap perempuan itu.

Perempuan itu memandang kearah mita" istri kamu cantik, hay aku tania teman nya wahyu" ujar tania memperkenalkan diri nya pada mita.

"mita, senang bertemu dengan kamu, terimakasih sudah datang ke acara kami, tania" ujar mita memperkenalkan diri.

Yuan menatap  mita dengan tatapan muka menyuruh mita menjauh dari mereka. Mita pun menurut.

"wahyu, aku kesana sebentar yah," tanpa menunggu jawaban wahyu mita pun melangkah ke sudut lapangan dekat kolam kecil.

"ada apa, dan siapa tania" tanya mita bertubi tubi kepada yuan yang baru saja datang.

"tidak ada, dan tania teman kami sejak kecil."jawab yuan singkat.

"tidak percaya, mereka kelihatan nya mempunyai suatu rahasia" ujar mita bersikeras.

"mereka memang ada masalah sedikit, makanya aku menyuruh mu menjauh, untuk membiarkan mereka menuntaskan masalah nya, supaya tidak ada salah paham lagi kelak" ujar yuan menjelaskan.

Mita hanya diam, dia mengingat ingat sesuatu, sepertinya dia pernah melihat tania, tapi dimana dan kapan, muka nya tampak tak asing untuknya.


Mita pun akhir nya mengobrol banyak dengan yuan, dari tentang wahyu hingga tentang yuan dan tania. Ternyata tania sudah menikah dengan pria jakarta 3 tahun lalu, dan semenjak saat itu tania tak pernah pulang ke kampung halaman nya.

Tapi sejak dua bulan yang lalu tania pulang, dan tanpa suami nya, terdengar gosip kalau rumahtangga nya kurang harmonis lantaran suami nya suka memukul dan tempramental. Tapi yuan pernah menanyakan nya, tapi tania tak mau menjawabnya.

" aku ingin bernyanyi, seperti nya gitar di sudut kursi itu masih bisa di pakai" ujar mita lalu beranjak mengambil gitar itu.

"itu milik adi, pegawai di sini, kamu boleh memainkan nya kalau bisa." ujar yuan.

"jangan salah, dulu aku juga punya band sewaktu sma" ujar mita dengan bangga nya.
"ya sudah buktikan" ujar yuan.

Mita pun mulai memetik gitar nya, dan beberapa tamu memperhatikan nya.

Wahyu dan tania yang sedari tadi mengobrol pun mendekat karena penasaran.

Mita mulai menyanyikan sebuah lagu, yang biasa ia nyanyikan di kala ia teringat akan haikal, seperti saat ini, tiba-tiba mita mengingat haikal, tentang masa masa indah dulu, entahlah mita merasa lagu yang di nyanyikan oleh agnes monika ini sangat pas dengan kisah cinta nya bersama haikal.

#=#
Setiap tetes airmataku
T'lah kuberikan untuk kisahku
Mengerti tapi tak dimengerti
Cintaku t'lah di ujung jalan

Setiap kata dari bibirku
Kadang tak sama dalam hatiku
Tersenyum dalam hati menangis
Cinta ku t'lah di ujung jalan

Aku sangat mengenalmu
Aku juga cintaimu
Tapi kau tak pernah ada pengertian
Kusenang,kusedih, kau tak mau tahu

Aku sangat mengenalmu
Dulu kau tak begitu
Kau bintang di hatiku
Jadilah yang ku mau
Kusenang,kusedih, kau ada denganku oh..oh..

Kumengerti kau apa ada nya
Begitupun ku mau darimu
Kau tahu rasanya diabaikan
Cintaku t'lah di ujung jalan.

#==#

Tepuk tangan riuh membuat mita tersadar kalau sedari tadi tamu yan og datang memperhatikan mita menyanyi.
Mita pun tersenyum malu dan mendekat ke arah yuan dan wahyu.

"kamu hebat banget suara nya merdu sekali" yuan pun memuji mita
Begitu juga dengan wayu.

"tapi malu, aku kira tidak ada yang memperhatikan aku tadi" ujar mita tersipu.

"bagus gitu, permainan gitar nya juga menyentuh suara kamu juga." ujar wahyu.

"kamu hebat, sudah cantik ramah berbakat pula, pantas saja wahyu jatuhcinta sama kamu" ujar tania memuji
Yang membuat mita tersipu malu.

********************
  acara malam itu pun selesai. Wahyu dan mita masuk ke dalam rumah.
Namun mita tampak cemas,
Ia takut kalau wahyu tiba-tiba meminta nya.
Mita sepertinya belum siap.

Namun ketakutan mita sirna saat mereka masuk ke dalam kamar wahyu pun langsung merebahkan badan nya di kasur dan tertidur. Bahkan wahyu tak melepas sepatu nya,

Mita yang baru saja selesai menghapus makeup nya dan mengganti baju nya pun, tersenyum melihat wahyu yang tertidur dengan pakaian pesta lengkap bahkan sepatu nya juga tidak di lepas nya.


Mita pun melepaskan sepatu wahyu dan meyelimuti tubuh wahyu.
Lalu mita merebahkan tubuhnya di samping wahyu. Dan tertidur.

#bersambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

coment-coment Vty, Mrz, Dlz