Senin, 15 Agustus 2011

*Cuma Kamu* Part 2


"Ikmal, loe kenapa babak belur gitu,trus ko bisa sih loe sama Mita." cerocoz Rio keheranan.

"heh, loe gebukin sahabat gue yah." Ijal menuduh.

Mita tak memperdulikan nya. Ia turun dari sepeda dan menghampiri sahabat Ikmal itu.

"kalau gue yang ngebenjutin tuh muka nya Ikmal, berarti gue orang yang bernyali besar, mau nganter dia pulang." ujar Mita dengan santai nya.

"loe kenapa sih, ko bisa kaya gini." Tharas merasa cemas.

"gue di keroyok sama geng motor di gang belakang komplek, untung aja ada Mita, kalau ga, udah almarhum gue ini." jelas Ikmal.

"berapa orang yang loe lawan Mit.?" tanya Wahyu. Nada bicara nya menyiratkan ke khawatiran.

"5 aja kaya nya." jawab Mita enteng.

"makasih sob, loe emang hebat, ga kaya Ikmal mah cemen banget." ujar Rio pada Mita.

Mita tersenyum.

"eh gimana cerita nya loe di keroyok?" tanya Wahyu penasaran.

Ikmal pun menceritakan kejadian nya dari awal sampai akhir dan bagai mana Mita juga bisa membantu nya.

"wah, Mit, loe dalam bahaya. " ujar Ijal.

"maksud loe" Mita tampak bingung.

"ya preman itu pasti malu abis and ga bakal terima di kalahin ma cewe." Tharas menimpali.

"yah, gue paham." namun Mita tampak santai.

"gue anter loe pulang aja ya Mit, lagian tangan loe kaya nya luka." tawar Wahyu.

Sontak sahabat nya menatap Wahyu dengan pandangan aneh.

"ehm, ada yang khawatir nih." sindir Tharas.

Wahyu menyikut Tharas. Dan Mita pun pulang di antar Wahyu dengan mobil.

#####

"Mit, kita obatin tangan loe dulu yah." Wahyu mencoba membujuk Mita.

"Cuma luka kecil ini." tolak Mita, untuk kesekian kali.

Wahyu akhirnya menyerah.
Ia memegangi tangan Mita.

Setelah sampai di rumah Mita, Mita pun turun dari mobil Wahyu.

"makasih Yu." ucap Mita.

"ia sayang, apa sih yang engga buat kamu." ujar Wahyu genit sembari mencubit pipi Mita.

"ih, ganjen, puasa tau, udah ah. Pulang sono." usir Mita.

"iya deh, daaaaaaaaah sayang"pamit Wahyu dan pergi meninggalkan Mita.

Mita masuk rumah, betapa kaget nya Mita melihat semua sahabat nya ada rumah nya dan menatap nya curiga.


"dari mana aja loe, ko bisa di anter Wahyu." selidik Chua.

"tangan loe kenapa?" tanya Icez menunjuk jari tangan Mita yg luka.

"oh, ini tadi si Ikmal___" ucapan Mita terpotong.

"Ikmal? Oh jadi tuh cowo cecunguk yang buat loe luka gini, cemen berani nya main kroyok sama satu cewe pula" omel Keke.

"hah, tapi punya nyali juga si Wahyu berani nganter loe." ujar Icez.

"bertanggung jawab juga" puji Chua.

"heh, ngapain sih muji rival kita." protes Keke.

Mereka malah berdebat dan teriakan Mita membuat mereka berhenti dan menatap Mita.

"Stooooop!!" teriak Mita.
Mita pun menjelaskan semua yang terjadi. Mendengar Ikmal di keroyok Keke pun panik.

"trus Ikmal gimana sekarang?" tanya Keke cemas.

"ehm, kenapa Ke, khawatir." sindir Icez.

"enak aja siapa yang khawatir, cuma pengen tau siapa tau udah mati kan bagus." elak Keke.

Ke tiga sahabat nya pun cekikikan mendengar pengakuan Keke yang tidak sesuai dengan hati nya.


******

Kedua kubu itu kembali berperang petasan, kali ini Chua mengawasi Dara sehingga Ijal tak berhasil menarik Dara.

Sementara Wahyu dan Mita juga tidak bisa kabur karena Icez dan Tharas terus-terusan saling lempar petasan.

Tiba-tiba saja Beberapa geng motor menghapiri mereka, mereka pun membentuk formasi melingkar untuk saling melindungi dari kepungan geng motor.

"Mana yang nama nya Ikmal." teriak orang yang bertubuh kekar.

"bukan Ikmal yang punya masalah, tapi gue yang kemaren ngegebukin temen geng loe." bentak Mita tanpa basa-basi.

Wahyu menyikut Mita, tapi Mita diam saja.

"Mit, kan gue yang ada masalah." ujar Ikmal.

"gue yang nama nya Ikmal gue yang ada masalah sama kalian, gue yang kalian cari." teriak Ikmal.

"kalian berdua, kita tunggu nanti malam di gang belakang." tegas pria kekar itu lalu pergi di ikuti para geng itu.

****

Kini kedua kubu itu berkumpul di depan rumah Tharas.

"ini gara-gara Ikmal begooooooo"teriak Keke.

"iya gue emang bego, ga guna, bisa nya cuma nyusahin." Ikmal tampak frustasi.

Keke terkejut mendengar jawaban Ikmal yang tidak seperti biasa.

"Mal, loe kenapa ko lembek gitu biasa loe paling demen debat."ujar Icez.

"buat apa, emang kenyataan, bukti nya gue cuma buat masalah aja, Mita malah jadi kena masalah kan gara-gara gue."
Ikmal berteriak putus asa.

Hening semua nya terdiam.


"ok, kita ga usah saling menyalahkan, kita harus adepin ini sama-sama" ucap Mita,memecah keheningan.

"maksud loe, kita damai dulu sama cecunguk ini." ujar Keke seraya menunjuk Ikmal.

"sementara Keke sementara." tegas Icez.

"ok, gue setuju, ini memang harus di adepin bersama sama." timpal Tharas.

Semua mengangguk setuju, termasuk Ikmal, kecuali Keke.
Mita menatap Keke tajam.

"ikut gue.!" bentak Mita pada Keke lalu menarik nya menjauh dari teman-teman nya.

"apa'an sih,sakit tau." protes Keke, dan menampik tangan Mita.

"Ke, dengerin gue, kali ini aja, loe nurut ma gue, tepisin dulu ego loe, ini darurat." bujuk Mita.

"tapiii__" ucapan Keke menggantung.

"ga ada tapi-tapi an, loe harus setuju suka atau ga suka." tegas Mita.

Keke pun mengangguk pasrah, jauh di lubuk hati nya ia merasa cemas pada Ikmal, tapi ego nya yang besar membuat perasaan itu terkubur dalam dalam.

Mita pun kembali bergabung dengan sahabat nya, mereka pun merencanakan semua hal, yang akan di lakukan untuk melawan geng motor itu.

#####

"kita buat petasan yang gede aja, semacam bom gitu" usul Rio sekena nya.

"wah, itu terlalu bahaya, lagian duit dari mana kita." ujar Chua.

Mereka pun asik berdebat, kini mereka menggunakan rumah Wahyu untuk berkumpul, kebetulan keluarga Wahyu semua nya sedang pergi.

"eh, bentar yah gue mau ke toilet." pamit Wahyu.

Selang beberapa Menit, Mita juga keluar dari kamar Wahyu untuk menemui Wahyu.

"Mit, sini." ujar Wahyu menarik tangan Mita,

"aduh, ko di sini sih." protes Mita, sekarang mereka ada di kamar setrika.

"yang penting aman, hehe." ujar Wahyu cengengesan.

"ada apa?" tanya Mita.

"gue cuma mau bilang, ntar loe jangan berantem yah, apapun yang terjadi loe harus tahan." ujar Wahyu.

"kenapa?" tanya Mita ia tampak bingung.

Belum sempat Wahyu menjawab. Tiba tiba.

"kalian berdua ngapain di sini?!" Ucap Icez membuat Wahyu dan Mita terkejut.

"Icez, seeejak kapan loe di situ.?" tanya Mita gugup.

Icez mendekati Mita " cukup lama untuk tau apa yang kalian bicarakan." jawab Icez enteng.

"Ini, mmmmm, gue mohon jangan kasih tau siapapun kalau gue sama Mita pacaran." ucap Wahyu sembari bersujud di hadapan Icez.

Mita yang geli melihat tingkah konyol Wahyu pun menarik tangan Wahyu dan membantu nya berdiri.

"apa'an sih loe, pake sujud sujud ke Icez." protes Mita.

Icez tertawa.. "hahaha, tenang rahasia kalian aman asal.__" kerlingan mata Icez menandakan dia ingin imbalan.

Mita mendengus kesal. " ok uang jajan kan!" bentak Mita sedikit sewot.

"Tepat" ujar Icez dengan muka kegirangan.

Maka perjanjian pun di lakukan, kini Wahyu dan Mita merasa aman, yah walau harus merelakan sebagian uang jajan nya.

#####

"Jangan pernah temuin itu geng motor!!" tegas Aang dari ambang pintu ruang depan rumah Wahyu.

Semua menoleh ke arah Aang,

"bang Aang, emang kenapa?" tanya Mita.

"bahaya Mita, kamu mungkin pinter beladiri, tapi apa kamu kebal sama senjata tajam senjata api, gitu," ujar Aang.

"tapi kan__" ucapan Chua terpotong.

"engga pake tapi-tapi an, kalian nekat, abang panggil polisi, biar kalian di penjara sekalian.! Mau!!" bentak Aang .

Semua nya terdiam, dan akhirnya mereka pun menurut pada Aang.

Aang pun pulang bersama Mita.

****

"Yu, gue kaya nya jatuh cinta deh sama Mita" curhat Ikmal pada Wahyu.

Kebetulan kini Ikmal sedang menginap di rumah Wahyu.

"hah! Apa? Ga salah denger?!" ujar Wahyu gugup.

"beneran, entah kenapa gue seneng aja kalau liat dia." Ikmal senyum senyum saat mengucapkan nya. Dari raut wajah nya memang seperti orang yang sedang kasmaraan.

Wahyu terdiam, ia tak percaya kalau sahabat nya jatuh cinta pada wanita yang kini menjadi kekasih hatinya.

"Yu, menurut loe kalau gue nembak Mita besok gimana yah?" tanya Ikmal.

"apa ga terlalu terburu-buru," ujar Wahyu.

"jaman sekarang kalau ga gerak cepat,yah ga dapet."ujar Ikmal.

"terserah,tapi menurut gue mending loe pdkt aja dulu,biar tau itu cinta apa bukan." saran Wahyu, ia tampak konyol saat mengucapkannya.

"loe kenapa Yu,, ko aneh gitu"ujar Ikmal.

"aneh apa biasa aja"kilah Wahyu , mencoba menutupi perasaan nya,

"ohh, tiduur aaaaaaaah, siapa tau mimpi in Mita hehe"ujar Imal cengengesan.

Wahyu tampak salah tingkah.
Hati nya terasa panas mendengar perkataan Ikmal.

"Mita, gue mau ngomong bentar." ajak Wahyu seraya menggandeng tangan Mita.

Setelah sampai di belakang sekolah.
"ada apa sih, serius banget tuh muka." ucap Mita meledek Wahyu.

"udahlah, bukan waktunya bercanda!!" bentak Wahyu.

"maaf." ujar Mita, ia menunduk Mita merasa kaget Wahyu membentak nya.

"eeeh, bukan itu, maksud gue itu jangan becanda dulu gitu" Wahyu tampak gelagapan melihat Mita tertunduk kaget.

Mita masih terdiam. Dan Wahyu tampak mencoba menyusun kata-kata.

"Ikmal suka sama loe." ucap Wahyu singkat.

Mita memandang Wahyu penuh dengan keheran'an.

"ga salah denger gue." ujar Mita.

"Ya engga, semalem Ikmal sendiri yang bilang ke gue, jadi gimana yah" ucap Wahyu panjang lebar.

"gimana apa nya?" tanya Mita.

"ya kamu, kalau di tembak sama Ikmal" jawab Wahyu.

"cuma gara-gara itu aja peke di pikir, loe kaya ga tau gue aja." Mita sedikit sewot.

"iya maaf, tapi kan__" ucapan Wahyu terpotong.

"tapi apa!! Loe engga percaya sama gue! Loe takut gue selingkuh? Iya!!" bentak Mita. Ia merasa kecewa dengan sikap Wahyu.

"udahlah! Gue mau ke kelas BT gue di sini." ujar Mita. Lalu pergi meninggalkan Wahyu. Ia tampak jengkel.

Wahyu terdiam. Ia kaget dengan reaksi Mita. Ia tidak menyangka akan menyinggung perasaan pacar nya itu.

###

"Mit, nanti pulang bareng gue yah" ajak Keke.

"boleh, emang ada apa? Tumben loe ngajak gue." ujar Mita.

"nanti mau mampir ke toko alat musik, mau beli stik drum" Keke menjelaskan.

"stik drum? Loe kan demen nya sama bass, ada apa yah?" selidik Mita.

"eh, anu itu lah mmmm, buat sepupu gue" ujar Keke gelagapan.

"kenapa gelagapan gitu" Mita tambah menggoda Keke.

"eh, siapa yah gelagapan." kilah Keke.

"iya deh." ujar Mita seraya menahan tawa melihat tingkah Keke.

Keke hanya cemberut dan pergi meninggkan Mita.

"eh, mau kemana" teriak Mita.

"toilet." ucap Keke dan melangkah pergi.

#bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

coment-coment Vty, Mrz, Dlz