Jumat, 05 Agustus 2011

*Cuma Kamu* Part 1

"Cez,gimana udah dapet lum petasan nya?" tanya Keke pada Icez.

"belom Ke, ini baru mau beli" jawab Icez sembari memperlihat kan setumpukan uang 1000 an.

"Nah, Cez, ngamen di mana loe." ujar Mita menahan tawa melihat Icez membawa setumpukan uang receh.

"Enak aja ngamen, dapet dari Chua nih." ujar Icez.

"berisik, ini duit gue boleh malak ade gue nih." tukas Chua.

"Hah!! Loe malak Dara?" tanya Keke terkejut.

"Siapa lagi, dia kan celengan nya banyak..hehe" ucap Chua cengengesan.

"udah ah, buru beli petasan nya, entar keburu tutup tuh warung nya." sela Mita.

Icez pun beranjak untuk membeli petasan.

****

"ka Chua, di panggil Mama." teriak Dara dari ambang pintu.

"Iya, bentaran Neng" balas Chua.

"eh udahan yah, pokok nya besok abis subuh kita ngumpul di tempat biasa yah." ucap Chua seraya berlari masuk ke dalam rumah.

Mita dan Keke pun pergi dari halaman rumah Chua dan menyusul Icez.

"diskusi apa sih? Serius banget." tanya Dara penasaran.

"anak kecil mau tau aja" jawab Chua sedikit menggoda adik nya.

"ka, besok aku ikut kaka yah, mau main petasan kan." pinta Dara.

"ah, ga boleh. Bahaya tau." tolak Chua.

"kalau bahaya kenapa kaka suka mainan petasan, aku ikut yah, ya ya ya." rengek Dara memegangi tangan Chua.

Chua menepiskan pegangan tangan Dara. " engga boleh. Titik.!" tegas Chua.

"pokok nya ikut, kalau engga aku aduin ke Mama, kalau kaka malak uang aku.. Mamaaa." ancam Dara seranya berteriak memanggil mama nya.

Chua pun panik dan menutup mulut Dara dengan tangan nya. " berisik, iya deh boleh ikut." Chua pun akhir nya memboleh kan Adik nya ikut.

"nah gitu dong" ucap Dara tersenyum penuh kemenangan.

Chua melengos dan masuk ke kamar mama nya.

Setelah selesai saur. Chua pun menuju masjid untuk sholat subuh. Dan setelah selesai sholat. Chua dan Dara pergi ke perempatan komplek perumahan nya Mita.

"eh, Chu, ngapain bawa Dara." protes Keke pada Chua.

"dia minta ikut. Bahaya kalau ga di ajak bisa di sate gue sama mama." cerocos Chua.

"hadeh, bisa repot kita kalau dia kenapa-napa." ujar Icez menunjuk-nunjuk muka Dara.

Dara menampik tangan Icez. "aku bisa jaga diri tau." Dara mendengus kesal.

"maaf, gue telat, tadi abis dengerin ustad Dhani ceramah.." ujar Mita yang baru dateng.

"dengerin ceramah apa liatin orang nya." ledek Keke.

"hehe, tau aja loe." ujar Mita cengengesan dan menoel hidung Keke.

"tuh ustad kan udah punya bini." Icez pun menyaut.

"halah, udah ah, berangkat yuh." ajak Chua melerai sahabat nya itu.

Mereka pun pergi ke sebuah jembatan pembatas komplek rumah Mita dengan komplek rumah Wahyu musuh bebuyutan 4 sekawan itu.

Di tempat itu Wahyu sudah menunggu kedatangan Rival nya, Wahyu tidak sendiri Ia bersama 4 sahabat nya.
Rio,Tharas,Ikmal dan Ijal.

"kemana sih tuh Rival kita, ko engga nongol-nongol." keluh Ijal.

"engga berani kali, haha." Rio menyaut.

"palingan lagi pada ngumpet di ketek emak mereka." ejek Tharas.

"hahaha, dasar pada kaya chiken." sambung Ikmal.

"sabar lah, walau mereka cewe tapi mereka cukup punya nyali loh." ujar Wahyu yang membuat sahabat nya menatap curiga ke arah nya.

"apa liat-liat" protes Wahyu.

"tumben loe muji mereka.. Ada angin apa." selidik Ikmal.

"apa'an si, gue kan cuma ngingetin kalian jangan terlalu ngeremehin lawan sekalipun lawan kita itu cewe." Wahyu membela diri.

Teman-teman nya hanya mendengus kesal. Seolah tak puas dengan alasan Wahyu.

*****

Mita cs pun sampai ke tempat tujuan.

"gue pikir pada ga dateng, masih punya nyali juga." cemooh Ikmal.

"kita bukan pengecut tau!" bentak Keke.

"udah ga usah banyak bacot, mulai aja." tukas Mita.

Mereka pun mulai saling menyerang. Bunyi petasan juga nyaring terdengar di sela dengan teriakan dan kata-kata saling menjatuh kan dari kedua kubu itu.

Tapi ada yang kurang. Ternyata Dara dan Ijal tak ada.

Dan ternyata mereka bersembunyi di bawah jembatan. Sebenar nya Ijal yang menarik Dara ke sana.

Chua pun celingukan mencari adik nya. Sementara Rio juga bingung mencari Ijal.
"Stoooop!!" teriak Chua dan Rio bersamaan.

Mereka serempak berhenti dan memandang ke arah Chua dan Rio.

"adik gue mana?" tanya Chua kebingungan.

"Ijal juga engga ada, kemana tuh anak.!" Rio juga nampak bingung.

"heh!! Loe culik Dara kan!!" tuduh Keke. Tangan nya mengacung ke arah Ikmal.

"asal nuduh aja, temen loe kali yang nyulik Ijal.." Ikmal balik menuduh.

"udah, daripada ribut mending kita cari aja." Icez menengahi.

"yups, kali ini gue setuju." Tharas menyaut.

Saat mereka hendak mulai mencari, Ijal dan Dara keluar dari bawah jembatan.

"eh, itu mereka" teriak Icez.

Mereka pun berlari ke arah Ijal dan Dara.

"eh, kampret loe nyulik ade gue kan!!" bentak Chua.

Ijal gelagapan.

"wah, parah loe sob, kita lagi tempur abis-abisan loe malah enak-enakan nyulik cewe." Rio merasa kesal.

Ijal hanya nyengir.

"udah ah, aku tadi tuh takut tau, maka nya ikut ka Ijal ke bawah situ." Dara memberi alasan.

Ijal yang menangkap unsur pembelaan diri dari ucapan Dara, pun tersenyum senang.

"eh, Wahyu sama Mita kemana nih." ucapan Ijal membuat mereka tersadar bahwa dari tadi Wahyu dan Mita juga menghilang.

"wah, tuh dua anak kemana lagi sih." Ikmal berkomentar.

"kita cari aja yuk." ajak Keke.

Lama mereka mencari tapi tak kunjung ketemu, karena lelah dan hari sudah mulai siang mereka pun memutuskan untuk pulang.

*****

"Yu, mereka nyari'in kita ga yah." tanya Mita. Yg kini berada di rumah Wahyu.

"mungkin nyari mungkin juga engga." jawab Wahyu enteng.

"eh, loe puasa ga?" tanya Wahyu.

"puasa, kenapa?" jawab Mita dan bertanya balik.

"kalau ga,gue mau tawarin minum.hehe" ucap Wahyu cengengesan.

"huh, dasar kamu yah" Mita mendengus kesal.

"gue,pinjem kamar loe yah, ngantuk nih. Tar kalau kaka gue dateng loe bangunin gue yah." pinta Mita.

"ok deh, tapi mas Aank kesini jam berapa?" Wahyu mengiyakan seraya bertanya.

"yang jelas tar siang setelah kuliah." Ucapt Mita.

"ya udah sono gih tidur, gue juga mau ke supermarket dulu, di suruh mama beli telor sama tepung." ujar Wahyu.

Mita pun pergi tidur ke kamar nya Wahyu.

Sementara Wahyu pergi ke supermarket.

Saat hendak menuju ke supermarket, Wahyu berpapasan dengan Ikmal.

"Yu, tadi loe kemana main ngilang aja, kita-kita nyari'in loe tau." ucap Ikmal sedikit kesal.

"hehe, sorry bro, tadi gue di sms Mama, suruh bantu-bantu di rumah, kan mau ada acara." Wahyu berdusta.

"acara apa?" Ikmal tampak penasaran.

"acara buat kue, nih gue mau beli tepung ma telor." ujar Wahyu.

"oh,hehehe.. Rajin juga yah, eh gue numpang ngebo di rumah loe yah." pinta Ikmal.

"eh,oh.anu itu apa yah, lagi ada tamu di rumah gue. Jadi jangan yah." ucap Wahyu gelagapan.

"kan di kamar loe, jadi ga bakal ganggu tuh tamu." Ikmal tak menyerah.

"oh iya yah, eeeeh jangan deng, kamar gue lagi di cat ulang." dusta Wahyu lagi.

"ah, ya deh, gue ke rumah Ijal aja, eh loe tau ga tadi Mita juga ilang loh." ucap Ikmal.

"hah! Masa sih." kata Wahyu gelagapan.

"Yu, loe kenapa sih, aneh banget deh." Ikmal curiga.

"engga ada apa-apa ko," elak Wahyu.

"eh, udah yah gue mau beli telor dulu.. Daaah." ujar Wahyu dan berlalu dari hadapan Ikmal.

****

"Ke, gimana di rumah nya Mita ada ga?" Icez bertanya untuk yang ke sekian kali.

"belom pulang kata nyokap nya." jawab Keke.

"kemana sih tuh anak." Chua tampak khawatir.

"jangan-jangan dia di culik,trus di perkosa, abis itu di mutilasi trus potongan tubuh nya di sebar ke penjuru jakarta." Icez merancau dan berucap sekenanya.

Plaaaak bunyi kepala Icez yang di pukul majalah oleh Keke.

"kebanyakan nonton berita kriminal gini nih, ngaco aja loe yah." omel Keke.

"sakit tau, masìh bagus berita kriminal, dari pada loe acara gosip, kaya emak emak aja." protes Icez seraya mengejek Keke.

"udah ah, malah berantem, gue khawatir nih." Chua terlihat sangat cemas.

Mereka pun terdiam nampak seperti orang yang sedang berfikir serius.

***

"Mit, bangun kaka loe udah dateng tuh." ujar Wahyu membangun kan Mita.

"hah, udah dateng yah." ucap Mita dengan suara yang kurang jelas.

"udah tuh, lagi ngobrol sama mama aku." jawab Wahyu.

"jam berapa sekarang." ucap Mita masìh menggeliat di ranjang.

"jam 3 sore." jawab Wahyu.

Sontak Mita langsumg melonjak kaget dan turun dari ranjang.

"gilaaaaaaaaaaa gue kan ada les jam 4 sore ini" teriak Mita.

Mita pun turun menemui aank, setelah berpamitan Mita dan Aank pun pulang.

Mita sedang berkunjung ke rumah Icez, kebetulan Keke dan Chua ada di situ juga.

"Mit, kemaren loe kemana sih ko bisa ngilang gitu." Chua nampak penesaran dengan itu.

"gue kemaren ketemu bang Aank, loe semua tau sendiri kan, gimana abang gue kalau gue lagi main serangan gitu." Dusta Mita.

"tapi kenapa bisa samaan yah ilang nya sama Wahyu." ujar Icez.

"hah, masa sih." ucap Mita pura-pura terkejut.

"hmmm, akhir nya kita damai dulu deh sama musuh bebuyutan kita, buat nyari loe ma Wahyu." cerocoz Keke.

"iya, mana si Dara juga malah mojok ma Ijal pula." ucap Chua.

"hah, Ijal sama Dara pacaran?" kali ini Mita benar-benar terkejut.

"ga tau juga gue, mau gue selidikin. Ga terima gue.masa iya adek gue pacaran ma rival abadi kita." ucap Chua berapi-api.

"halah, bilang aja loe ga terima di langkahin adek loe, hahaha" ejek Icez.
Dan di sambut tawa Keke dan Mita.
Chua hanya cemberut.

#####

Mita sebenarnya tidak pernah ada masalah dengan Wahyu cs. Tapi Keke lah yang punya masalah dengan Ikmal.
Yang sebenernya menurut Mita mereka itu cuma cari perhatian saja.

Sejak SD mereka selalu bertengkar tapi aneh nya mereka bisa kompak bila ada yang menyakiti salah satu dari mereka.

Wahyu, Ijal, Tharas,Rio,Icez,Chua, dan Mita. Hanya ikut-ikutan saja, karena menurut mereka seru bila hidup ada tantangan. Dan menurut Dara dua kubu ini bisa di bilang sahabat cuma cara menunjukan persahabatan nya yang sangat unik.

Walau pun mereka bermusuhan setiap lebaran mereka saling maaf-maaf an, ya tapi setelah itu berantem lagi. Bisa di bilang Tom and Jary versi rame-rame.

Sedangkan Wahyu dan Mita itu diam-diam pacaran. Sama seperti Dara dan Ijal.

****

Mita sedang berjalan menuju jalan utama, dia baru saja mengikuti ceramah ustad Dhani. Yg terletak di belakang komplek nya.

Pandangan Mita tertuju pada segerombolan orang yang sedang mengkeroyok seseorang.

Mita sangat terkejut saat melihat siapa orang yg sedang di keroyok itu.

"Ya Allah, Ikmaaaaaaaaaal." pekik Mita.

Mita pun mendekat ke tempat perkelahian itu.

"woooow cemeeen loe semua berani nya main kroyok sama anak SMA pula." teriak Mita.

Para geng motor yg sedang menggebugi Ikmal pun berhenti dan menatap ke arah Mita dengan tatapan tajam.

Mita pun membalas mempelototi mereka satu-satu, ada 5 orang kebetulan.

"kalau berani lawan gue!!" bentak Mita.

Memang kalau urusan beladiri Mita jago nya.
Ikmal mah bukan tandingan nya. Walau Ikmal cowo tapi dia lebih jago berdebat.
Maka dari itu Ikmal diam saja dan percaya pada Mita.

"aje gile nih cewe, mau mati loe." ejek salah satu dari mereka.

Mereka pun maju satu-satu melawan Mita. Tapi di karena kan Mita yang sangat jago bela diri. Dan sering menjuari pertandingan karate, tinju, dan banyak olahraga beladiri yg tidak lazim untuk di ikuti seorang cewe,se jabodetabek, bahkan pernah sampai ke jepang. Mita pun dengan mudah melumpuhkan mereka. Ikmal yang memang sudah tau prestasi Mita itu malah asik menonton.

"awas loe, gue aduin ke ketua kita, mampus loe." teriak cowo yg muka nya bonyok gara-gara tinjuan Mita. Geng motor itu pun pergi.

"Mal, loe ga apa-apa?" tanya Mita seraya membantu Ikmal berdiri.

"yah, benjol pegel semua badan gue, jadi kenapa-napa deh." jawab Ikmal agak kacau sembari menahan sakit.

"loe juga sih, ko bisa berurusan sama preman gitu." omel Mita.

"gue juga ga mau kali, mereka aja yang tiba-tiba ngeroyokin gue." elak Ikmal.

"halah, gue tau loe, pasti deh loe dulu yang cari masalah." Mita masih kurang percaya.

"iya deh iya, tadi gue ga sengaja nambak motor mereka pake sepeda gue, gue udah minta maaf eh malah gue di gebukin." terang Ikmal.

"bener?" Mita memastikan.

"liat aja sepeda gue, ya beneran lah." ucap Ikmal sewot.

"iya deh percaya" ujar Mita.

"makasih yah udah nolongin, ga tau gue kalau ga ada loe, jadi dodol kaya nya di ulek-ulek gitu.hi." Ikmal be'kidik.

"hahaha, kalau loe kenapa-napa, tar ga ada yang usilin gue ma temen-temen pake petasan." ujar Mita tertawa.

"pulang yuk." ajak Mita.

"eh tapi loe dari mana Mit, ko bisa ada di sini." tanya Ikmal.

"abis ngaji di belakang, kebetulan ustad Dani yang ceramah. Hehe." Jawab Mita cengengesan.

"ganjen." ledek Ikmal.

"wajar dong, eh gue yang bawa sepeda nya aja, loe ngebonceng." tawar Mita.

Ikmal pun mengiyakan dan mereka pun pulang.

####

"eh Yu, ko bisa yah loe ngilang nya barengan ma Mita." ujar Tharas.

"iya,bukan yg pertama kali loh, udah sering malah"timpal Rio.

"mm, loe ada apa sama Mita?"tanya Ijal.

"aduh, apaan si kalian gue tuh kemaren di suruh nyokap."kilah Wahyu.

Sebelum sahabatnya menyaut lagi Wahyu berkata.

"eh si Ikmal mana? Ga keliatan si" ujar Wahyu mengalihkan pembicaraan.

Mereka pun kebingungan memang tumben sekali Ikmal tidak muncul.

Kebetulan mereka berada di halaman rumah Rio, yang juga dekat dengan rumah Ikmal.

"iya juga yah, kemana sih tuh kunyuk atu." ujar Tharas.

Tiba-tiba saja Mita dan Ikmal muncul di hadapan mereka.

#Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

coment-coment Vty, Mrz, Dlz