Di suatu pagi yang cerah, terlihat seorang gadis membuka jendela . Menghirup udara pagi nan sejuk, sambil tersenyum menyambut datangnya mentari . Gadis ini sudah di kenal di seluruh desa, terkenal karna kecantikannya, kebaikkannya, kecerdasannya, sungguh gadis yang sempurna . Tak heran banyak lelaki yang mengejar-ngejar cintanya, namun tak satupun yang dapat memikat gadis itu . Namanya adalah Dara, Dara Rizki Ruhiana, nama yang cantik untuk seorang gadis cantik .
“ selamat pagi dunia, semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin “ kata Dara sambil beranjak pergi ke meja makan untuk sarapan pagi bersama kakak dan bundanya .
“ pagi kak, bunda “ sapa Dara pada keluarga tercintanya .
“ pagi neng, semangat banget nih? “ jawab kakaknya . “Cameria Happy Pramita”, panggil saja “Mita” kakak Dara, beda umur mereka hanya setahun . Dibandingkan dengan Dara yang cantik jelita dan lemah lembut, Mita justru kebalikannya . Mita adalah sosok tampan dan kuat yang selama ini menggantikan sosok ayah di keluarga itu, walau Mita perempuan tapi justru dia yang di idam-idamkan oleh perempuan .
“ pagi juga neng, ayo sini, sarapan bareng “ ajak ibunda Dara . “ Mulan Jameela”, panggil saja “Mulan” . Mulan adalah perempuan yang cantik, tak heran putri-putrinya pun cantik-cantik .
“ iyaaa hehhe...oiyah, bunda masak apa hari ini ?” tanya Dara penasaran .
“ masak sayur sop, telor dadar sama tempe . trus juga ada sambel, cabenya 10 .” jawab bunda Mulan sambil membalik-balik tempe .
“ sambelnya buatan kakak lhoo” sahut Mita menyombongkan diri .
“ iyaaa daaah..kakak emang paling jago kalo bikin sambel super HOT! ”
“ lho kok HOT sih neng, emangnya kakak nyambel sambil berjemur apa? “
“ kali aja kak, dipantai trus pake’ bikini yang seksi hahaha” jawab Dara diikuti dengan gelak tawa bunda . Sementara Mita memanyunkan bibirnya .
“ aaahh eneng, pagi-pagi udah bikin kakak marah “
“ yaaahh maaplah kak, cuma bercanda juga kaaann ”
“ awas lho yah, kalo gitu lagi ntar kita nggak jadi jalan-jalan “ Mita mengancam .
“ huh kakak, gitu aja ngambek, harus jadi dong kak . Kakak kan udah janjiiii” protes Dara .
“ tapi kamu jangan gitu lagi, entar beneran nggak jadi lho ” lagi-lagi Mita mengancam .
“ iya deh, eneng ngalah . Tapi entar jadi yah? Pliiiiiiiiiiiiiiiiisss ? “ pinta Dara memasang muka memelas .
“ okkeh deh kakak maafin, tapi entar nggak jadi jam 10 yah neng? “
“ lho kenapa? “
“ kakak masih ada kerjaan, entar kalo selesai pasti kakak langsung jemput eneng “
“ ywdah deh, janji ya kak? “
“ iyaaa adekku sayang “ ucap Mita sambil mencium kening Dara .
“ aiiihh kakaaaaaaaaaakk..awas yaaahh >.< “
“ Bun, Mita berangkat dulu yah? “ pamit Mita, sambil berlari keluar rumah, tanpa menghiraukan Dara yang mengejarnya .
“eehh kaaaaaakkk, jangan lupa yaaaahh! Cepet pulaaaanngg!” teriak Dara pada Mita yang mulai menjauh .
Setelah itu, Dara kembali ke dalam rumah . Dan menemui ibundanya, sambil mengambil makanan untuk sarapan .
“bunda . entar neng sama kakak mau jalan-jalan, bunda nggak papa kan di tinggal ?” tanya Dara dengan air muka ketakutan .
“ iya, tenang aja . Bunda nggak papa kok, eneng kira bunda anak kecil apa? Pake’ dikhawatirin segala “
“ bukan gitu Bun! Eneng takut Bunda kenapa-napa, eneng nggak mau kehilangan lagi . Cukup ayah aja “ mendengar kata-kata putrinya itu Bunda ikut sedih .
“ tenang aja sayang, Bunda nggak papa kok . Lagi pula nanti bunda mau ikut arisan, jadi eneng nggak perlu khawatir lagi yah ” jawab Bunda menenangkan .
“ entar Bunda di anter kak Mita kan ?” tanya Dara masih dengan raut muka sedih .
“ enggak usah, kan tadi kakak bilang mau jalan sama eneng .”
“ nggak papa Bun, Bunda pergi aja dulu ama kak Mita . Trus baru deh aku pergi ^_^”
“ iya deh..ngomong-ngomong nanti eneng mau kemana ?”
“ mau kemana-mana hehhe ”
“ ywdah deh, nanti jangan lupa beli’in oleh-oleh buat Bunda ok ”
“ tenang aja Bun, eneng nggak bakalan lupa kok .”
“ yaudah, sekarang abisin makanannya, trus mandi, masa’ mau jalan-jalan bau kyak gini “
“ iya..iya Bun tenang aja eneng nggak bakalan lupa kok pasti mandi deh .”
“ kalo gitu Bunda tinggal dulu y, neng”
“ mau kemana Bun?”
“ mau ke warung dulu bentar, beli garem, garemnya abis”
“ oh ywdah, ati-ati yah, Bun “
“ iya neng .”
Setelah itu Bunda pun pergi . Tak selang beberapa lama, Bunda kembali sambil membawa garam dan setangkai bunga mawar putih yang terbungkus rapi . Dara bertanya-tanya, “kenapa Bunda membawa bunga mawar? Bukankah tadi bilangnya cuma beli garam?” . Saat masuk dapur Dara pun bertanya .
“ Bun, kok bawa bunga mawar? Bukannya tadi bilangnya cuma beli garem?”
“ ini garemnya .” jawab Bunda polos kayak anank kecil .
“ iya, tapi kok bawa-bawa bunga segala ?”
“ iya nih, tadi nemu di depan pintu, tulisannya sih buat kakak .”
“ hah? Masa’? sini-sini liat”
“ iya, nih liat aja .”
“ oh iya Bun . tapi dari siapa yah ?”
“ nggak tau juga . nanti eneng kasih ke kakak, yah”
“ jangan-jangan dari penggemar rahasianya kakak nih, ato pacarnya malah?”
“ ah ngaco’ kamu neng . yang bener aja, mana ada yang mau sama kakak kamu .”
“ yeee bunda, gitu-gitu juga anak bunda tau! Kok di ejek sih .”
“ nggak papalah, toh dia juga lagi keluar .”
“ tetep anak bunda kaaaaaann?”
“ iyaaa, tapi Bunda nggak rela deh kalian pacaran . Ntar malah lupa sama Bunda”
“ tenang aja Bun, nggak akan ada yang bisa ngalahin bunda sama kakak di hati eneng “
“ beneran nih?
“ iya bun, bahkan cowok eneng entar”
“ yaudah gih mandi, biar Bunda yang beresin piring eneng . Trus nunggu kakak jemput “
“ okkeh deh Bun, eneng mandi dulu yah”
Darapun mandi sambil bernyanyi-nyanyi, suaranya merdu sekali . Setelah mandi Dara langsung masuk ke kamar dan berganti baju . Baju terusan selutut berwarna putih dipadukan dengan tas kecil berwarna hitam . Terlihat cocok dengan kulit putihnya . Ia pun turun menemui Bundanya, terlihat kakaknya sudah ada disana dengan sekantong plastik berisi puluhan mawar putih . Dara heran, “ kenapa dari tadi kakak berurusan dengan mawar putih? “ Dara bertanya-tanya dalam hati .
“ kak mimiiiiiiiiiittt...” panggil Dara pada kakaknya itu .
“ eh neng, udah slese mandinya ? “ sahut kakaknya dengan air muka kaget .
“ iya nih udah, tapi kakak anter bunda dulu yah . Mau ikut arisan katanya “ pnta Dara pada kakaknya .
“ nggak usah kak, nanti Bunda berangkat sendiri aja, kalian pergi dulu sana, bunda nggak papa kok “
“ yaudah, bunda ati-ati ntar di jalan .” sahut Mita .
“ kalian juga yah .”
“ pasti deh bun, tenang aja .” jawab Dara meyakinkan .
“ kita berangkat dulu ya, Bun daaahh..”
Dara dan Mita pun pergi ke kota, tempat pertama yang mereka tuju adalah sebuah mall dikota . Dara banyak berbelanja, ditemani oleh Mita, selain berbelanja untuk kebutuhan sendiri tidak lupa ia juga membelikan barang untuk bundanya tercinta . Sepanjang perjalanan mencari barang, Mita dan Dara mendengar bisik-bisik aneh dan lucu dari pegawai ataupun pengunjung mall itu .
“ kak denger nggak barusan cewek-cewek itu bilang apa ? “ tanya Dara sambil tertawa kecil .
“ iya neng, lucu yah, ada-ada aja . Masa’ kita dikira pasangan serasi ? “ sahut Mita ikut tertawa .
“ eh iya kak, ngomong-ngomong bunga-bunga tadi itu dari siapa kak ? banyak banget .”
“ bunga apa neng ? “ tanya Mita bingung .
“ itu loh kak, bunga mawar yang di bawa kakak tadi .”
“ oh itu, itu sih dari temen-temen kakak “
“ kok kakak dikasih bunga ? emngnya kenapa kak ? “
“ nggak tau juga sih, tapi tiap hari emang suka ada bunga di laci meja kakak . Banyak, kemaren-kemaren aja bunganya kakak jual, lumayan dapet duit .”
“ lho kok di jual sih kak ? “
“ lumayan kan neng, dapet duit . dari pada numpuk-numpuk gitu “
“ oh iya kak, ngomong-ngomong itu bunga dari temen cewek ato cowok kak ? “
“ denger-denger sih, dua-duanya “
“ wow..kakak punya penggemar rahasia “
“ biasa aja kali neng . kayak nggak tau aja gimana kakak “
“ hehe iya sih, emang dari dulu kakak banyak yang nge-pens “
“ lha itu tau sendiri . udahlah nggak usah bahas itu lagi, katanya eneng mau cari buku . Nih udah nyampek .”
“ oh iya kak, eneng pergi dulu ya .” Dara meninggalkan Mita sendirian .
Saat di toko buku, Dara sedang berusaha mengambil buku, namun tinggi rak buku tidak mendukung Dara . Tidak mau menyerah Darapun mengambil kursi dan naik, tak sengaja Dara terpeleset dan hampir jatuh beruntungnya ada seorang cowok yang menangkap Dara .
“ lo nggak papa kan ? “ tanya cowok itu .
“ i..iya, gue nggak papa kok, thanks yah udah nolongin gue “
“ iya, bukan apa-apa kok . oh iya, boleh kenalan nggak ? gue Rio “ kata cowok itu sambil mengulurkan tangan .
“ boleh, gue Dara “ sahut Dara sambil tersenyum dan menyambut jabatan tangannya .
“ oh iya, lo sendirian ? “
“ enggak, gue sama kakak kok . Tuh orangnya “ kata Dara sambil menunjuk Mita yang sedang duduk membaca buku .
“ owh gitu . yaudah hehhe..”
“ lho kenapa ? Kok gitu ? “ tanya Dara, melihat tingkah Rio yang aneh .
“ eng..enggak kok, nggak papa hehhe..”
“ owh yaudah, gue mau ke sana dulu yah . Sekali lagi makasih udah nolongin gue “
“ iya..iya..oh iya nih, buku yang mau lo ambil tadi kan ? “ tanya Rio sambil menyerahkan sebuah buku .
“ oh iya, makasih juga buat yang ini yah “
“ iya sama-sama “
“ sampek ketemu lagi “
Dara pun pergi menemui Mitha . Dengan wajah sumringah dan tersenyum lebar, layaknya orang kasmaran .
“ neng, dari mana aja ? kakak cariin tau “ kata Mitha sambil manyun .
“ nyari buku lah kak “ jawab Dara santai masih dengan senyum di wajahnya .
“ eh neng, kok senyum-senyum gitu sih ? kayak orang gila aja “
“ hehehe...”
“ jiaahh malah nyengir dia . geje tau nggak sih lu neng . Udah yok kita pulang aja, udah sore nih . Itu aja kan buku yang mau di beli ? “
“ iyah..yaudah yok pulang “
Setelah membeli buku, mereka mampir ke warung bakso dan makan . Seusai mengisi perut, mereka pulang sambil membawa banyak belanjaan . Sesampainya di rumah Dara langsung masuk ke kamar, dilihatnya 3 buah bunga mawar menghiasi vas di meja belajar Dara “ wah..cantik banget, bener-bener hari yang menyenangkan hihi “ kata Dara dalam hati sambil senyum-senyum sendiri . Keesokan paginya dara dan Mitha pergi ke sekolah bersama, sampai di sekolah Dara melihat Rio, cowok yang kemaren nyelametin dia, makin seneng aja Dara . Bel berbunyi, tanda masuk kelas . Sampai di kelas, Dara masih tersenyum, teman-temannya pun bingung melihat tingkah Dara yang aneh . Bel istirahat berbunyi Dara pergi ke kantin menemui kakaknya, ia melihat kakaknya sedang berbincang dengan Rio .
“ hay kak, “ sapa Dara memotong pembicaraan Mita dan Rio .
“ eh neng, kenalin nih temen baru kakak, dia baru pindah “
“ gue udah kenal kok, Mit “ sahut Rio .
“ oh ya ? kapan ? dimana ? “
“ kemaren kak di toko buku “ sahut Dara .
“ owh...”
Mereka pun berbincang-bincang, sampai bel masuk . Karna senangnya tak terasa waktu berputar begitu cepat di mata Dara . Sepulang sekolah Mitha keluar kelas bersama Rio . Dara senang melihatnya “ kalo kak Mitha akrab sama Rio, berarti ntar aku bisa PDKT nih sama si Rio .” kata Dara dalam hati . Namun anggapan Dara itu salah, sebenarnya Mitha pun menyimpan rasa untuk Rio .
“ kak, pulang yok ? “ ajak Dara pada Mitha .
“ eh iya, bentar ya, neng . yo, gue pulang dulu yah, sampek besok “ pamit Mitha pada Rio .
Sampai di rumah, Dara menuju kamarnya seperti biasa, berganti baju dan keluar untuk makan siang bersama kakak dan bundanya . Usai makan, Mitha dan Dara kembali ke kamar, Mitha mengambil gitar dan mulai menulis lagu . Sementara Dara menulis di diary kesayangannya, hadiah dari Mitha tahun lalu . Begitulah mereka berdua, layaknya orang kasmaran lainnya . Tak sabar menanti besok, bertemu dengan Rio lagi .
Sementara itu Rio, orang yang jadi korban cinta Mitha dan Dara juga bingung, ia merasa ada cinta yang timbul setelah bertahun-tahun ini dia merungkup dengan masa lalunya . “ kenapa sih aku ini ? kok bisa suka ama kakak adek itu ? padahal mereka beda banget .” gerutu Rio sambil memukul drum dihadapannya . Setelah pertemuan pertama itu, Rio, Mitha juga Dara semakin dekat rasa cinta itu pun semakin besar .
“ makin hari kok rasa ini makan besar ke lo, Yo . Apa lo juga punya perasaan yang sama kayak gue ? “ pertanyaan itu yang selalu membayangi Mitha dan Dara . Disisi lain Rio pun bingung, harus memilih siapa, dia cinta kedua cewek itu, akhirnya Rio meminta pendapat pada ikmal, sepupu Rio .
“ gimana mal pendapat lo ? gue bingung banget “ tanya Rio setelah menceritakan perasaannya itu .
“ tergantung lo sendiri, yo . Cinta lo lebih besar ke siapa ? ikutin kata hati lo “ ikmal memberi saran .
“ gue sih lebih suka ama kakaknya, “
“ yaudah lo pilih kakaknya aja kalo gitu . ntar yang atunya buat gue aja, okkeh .”
“ wooo...dasar lo cari kesempatan aja “
“ kan lumayan, Yo . dari pada ngganggur tuh satunya .”
“ ah terserah lo aja, pokoknya besok gue mau nembak kakaknya “
Sore itu Mitha, Dara dan Bunda akan pergi ke pernikahan anak teman Bunda . Mitha akan memanggil Dara, namun Dara masih di kamar mandi, ia menemukan buku diary Dara dan iseng-iseng membacanya . Air mata menetes di pipi Mitha setelah membaca buku diary itu, tak disangka ternyata Dara juga menyukai Rio . Tiba-tiba Dara keluar dari kamar mandi .
“ eh kak Mitha ngapain disini ? “ Mitha langsung meletakkan buku diary dan menghapus air matanya .
“ eh eng..enggak kok, neng . Udah di tungguin bunda tuh, cepetan ganti baju “
“ iya iya, kak . Bentar lagi eneng turun kok “
“ yaudah kakak tunggu di bawah “ Mitha pun keluar dari kamar Dara .
Tiba-tiba HP Mitha berdering, telfon dari Rio . Tanpa pikir panjang Mitha langsung mengangkatnya .
“ hallo..” sapa Mitha
“ eh Mit, gue mau ngomong sama lo penting banget, kita ketemu besok di taman jam 9 pagi .” stelah mengatakan hal itu Rio langsung menutup telfonnya . “ kenapa sih ni anak ? mau ngomong apa’an coba ? “ kata Mitha dalam hati .
“ bundaa..kak Mithaa . Eneng udah siap nih, kita berangkat sekarang ? “ Dara berteriak dari belakang . Mengenakan gaun hitam dengan sabuk kuning, rambut gerai rada keriting dihiasi bando kuning berpita hitam . Tidak lupa membawa dompet kecil berwarna kuning dengan pita hitam . [bayangin aja cantiknya]
“ iyah..ayok deh berangkat “ sahut Mitha . Karna penampilannya yang tomboy, tentu tidak akan mau memakai rok/gaun . Maka ia memakai setelan jas putih dengan kemeja hitam, rambutnya ditata rapi, sepatu hitam [nah lho, gantengnya]
“ yaudah ayok, udah mau mulai acaranya “ sementara Bunda mengenakan kebaya putih namun rambutnya di kucir bukan di gelung, ia terlihat 10 tahun lebih muda . Berangkatlah mereka ke acara itu . Walau tomboy sebenarnya Mitha cewek yang pemalu, saat Bunda dan Dara pergi bersalaman dengan pengantin ia malah pergi mencari makanan . Saat akan mengambil piring tidak sengaja ia bertabrakan dengan seorang cowok . Penampilan cowok itu nggak jauh beda sama Mitha .
#Bersambung
aku juga salah satu Virginity yang suka banget sama cerpen cerpen buatan kaka...
BalasHapusaku memiliki hobi bikin cerpen juga tapi belum berpengalaman...
suka banget sama cerita cinta mitha the virgin n ikmal tobing...
aku punya katrangan cerpen tentang mereka, pngen berbagi....
bleh posin di sini g ka???
Makasih ya sebelumnya..
BalasHapusboleh banget kalo mau di post'in disini..
nanti boleh kirim cerpen/cerbung nya ke Email (dndinay@gmail.com) nanti pasti saya post, kalo ada, cantumin Link Facebook, biar saya bisa kasih Sumber.