Senin, 19 Desember 2011

Cintaku

By:  Nina Dwivo Ratnasari
Di suatu pagi yang cerah, terlihat seorang gadis membuka jendela . Menghirup udara pagi nan sejuk, sambil tersenyum menyambut datangnya mentari . Gadis ini sudah di kenal di seluruh desa, terkenal karna kecantikannya, kebaikkannya, kecerdasannya, sungguh gadis yang sempurna . Tak heran banyak lelaki yang mengejar-ngejar cintanya, namun tak satupun yang dapat memikat gadis itu . Namanya adalah Dara, Dara Rizki Ruhiana, nama yang cantik untuk seorang gadis cantik .
“ selamat pagi dunia, semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin “ kata Dara sambil beranjak pergi ke meja makan untuk sarapan pagi bersama kakak dan bundanya .
“ pagi kak, bunda “ sapa Dara pada keluarga tercintanya .
“ pagi neng, semangat banget nih? “ jawab kakaknya . “Cameria Happy Pramita”, panggil saja “Mita” kakak Dara, beda umur mereka hanya setahun . Dibandingkan dengan Dara yang cantik jelita dan lemah lembut, Mita justru kebalikannya . Mita adalah sosok tampan dan kuat yang selama ini menggantikan sosok ayah di keluarga itu, walau Mita perempuan tapi justru dia yang di idam-idamkan oleh perempuan .
“ pagi juga neng, ayo sini, sarapan bareng “ ajak ibunda Dara . “ Mulan Jameela”, panggil saja “Mulan” . Mulan adalah perempuan yang cantik, tak heran putri-putrinya pun cantik-cantik .
“ iyaaa hehhe...oiyah, bunda masak apa hari ini ?” tanya Dara penasaran .
“ masak sayur sop, telor dadar sama tempe . trus juga ada sambel, cabenya 10 .” jawab bunda Mulan sambil membalik-balik tempe .
“ sambelnya buatan kakak lhoo” sahut Mita menyombongkan diri .
“ iyaaa daaah..kakak emang paling jago kalo bikin sambel super HOT! ”
“ lho kok HOT sih neng, emangnya kakak nyambel sambil berjemur apa? “
“ kali aja kak, dipantai trus pake’ bikini yang seksi hahaha” jawab Dara diikuti dengan gelak tawa bunda . Sementara Mita memanyunkan bibirnya .
“ aaahh eneng, pagi-pagi udah bikin kakak marah “
“ yaaahh maaplah kak, cuma bercanda juga kaaann ”
“ awas lho yah, kalo gitu lagi ntar kita nggak jadi jalan-jalan “ Mita mengancam .
“ huh kakak, gitu aja ngambek, harus jadi dong kak . Kakak kan udah janjiiii” protes Dara .
“ tapi kamu jangan gitu lagi, entar beneran nggak jadi lho ” lagi-lagi Mita mengancam .
“ iya deh, eneng ngalah . Tapi entar jadi yah? Pliiiiiiiiiiiiiiiiisss ? “ pinta Dara memasang muka memelas .
“ okkeh deh kakak maafin, tapi entar nggak jadi jam 10 yah neng? “
“ lho kenapa? “
“ kakak masih ada kerjaan, entar kalo selesai pasti kakak langsung jemput eneng “
“ ywdah deh, janji ya kak? “
“ iyaaa adekku sayang “ ucap Mita sambil mencium kening Dara .
“ aiiihh kakaaaaaaaaaakk..awas yaaahh >.< “
“ Bun, Mita berangkat dulu yah? “ pamit Mita, sambil berlari keluar rumah, tanpa menghiraukan Dara yang mengejarnya .
“eehh kaaaaaakkk, jangan lupa yaaaahh! Cepet pulaaaanngg!” teriak Dara pada Mita yang mulai menjauh .
Setelah itu, Dara kembali ke dalam rumah . Dan menemui ibundanya, sambil mengambil makanan untuk sarapan .
“bunda . entar neng sama kakak mau jalan-jalan, bunda nggak papa kan di tinggal ?” tanya Dara dengan air muka ketakutan .
“ iya, tenang aja . Bunda nggak papa kok, eneng kira bunda anak kecil apa? Pake’ dikhawatirin segala “
“ bukan gitu Bun! Eneng takut Bunda kenapa-napa, eneng nggak mau kehilangan lagi . Cukup ayah aja “ mendengar kata-kata putrinya itu Bunda ikut sedih .
“ tenang aja sayang, Bunda nggak papa kok . Lagi pula nanti bunda mau ikut arisan, jadi eneng nggak perlu khawatir lagi yah ” jawab Bunda menenangkan .
“ entar Bunda di anter kak Mita kan ?” tanya Dara masih dengan raut muka sedih .
“ enggak usah, kan tadi kakak bilang mau jalan sama eneng .”
“ nggak papa Bun, Bunda pergi aja dulu ama kak Mita . Trus baru deh aku pergi ^_^”
“ iya deh..ngomong-ngomong nanti eneng mau kemana ?”
“ mau kemana-mana hehhe ”
“ ywdah deh, nanti jangan lupa beli’in oleh-oleh buat Bunda ok ”
“ tenang aja Bun, eneng nggak bakalan lupa kok .”
“ yaudah, sekarang abisin makanannya, trus mandi, masa’ mau jalan-jalan bau kyak gini “
“ iya..iya Bun tenang aja eneng nggak bakalan lupa kok pasti mandi deh .”
“ kalo gitu Bunda tinggal dulu y, neng”
“ mau kemana Bun?”
“ mau ke warung dulu bentar, beli garem, garemnya abis”
“ oh ywdah, ati-ati yah, Bun “
“ iya neng .”
Setelah itu Bunda pun pergi . Tak selang beberapa lama, Bunda kembali sambil membawa garam dan setangkai bunga mawar putih yang terbungkus rapi . Dara bertanya-tanya, “kenapa Bunda membawa bunga mawar? Bukankah tadi bilangnya cuma beli garam?” . Saat masuk dapur Dara pun bertanya .
“ Bun, kok bawa bunga mawar? Bukannya tadi bilangnya cuma beli garem?”
“ ini garemnya .” jawab Bunda polos kayak anank kecil .
“ iya, tapi kok bawa-bawa bunga segala ?”
“ iya nih, tadi nemu di depan pintu, tulisannya sih buat kakak .”
“ hah? Masa’? sini-sini liat”
“ iya, nih liat aja .”
“ oh iya Bun . tapi dari siapa yah ?”
“ nggak tau juga . nanti eneng kasih ke kakak, yah”
“ jangan-jangan dari penggemar rahasianya kakak nih, ato pacarnya malah?”
“ ah ngaco’ kamu neng . yang bener aja, mana ada yang mau sama kakak kamu .”
“ yeee bunda, gitu-gitu juga anak bunda tau! Kok di ejek sih .”
“ nggak papalah, toh dia juga lagi keluar .”
“ tetep anak bunda kaaaaaann?”
“ iyaaa, tapi Bunda nggak rela deh kalian pacaran . Ntar malah lupa sama Bunda”
“ tenang aja Bun, nggak akan ada yang bisa ngalahin bunda sama kakak di hati eneng “
“ beneran nih?
“ iya bun, bahkan cowok eneng entar”
“ yaudah gih mandi, biar Bunda yang beresin piring eneng . Trus nunggu kakak jemput “
“ okkeh deh Bun, eneng mandi dulu yah”
Darapun mandi sambil bernyanyi-nyanyi, suaranya merdu sekali . Setelah mandi Dara langsung masuk ke kamar dan berganti baju . Baju terusan selutut berwarna putih dipadukan dengan tas kecil berwarna hitam . Terlihat cocok dengan kulit putihnya . Ia pun turun menemui Bundanya, terlihat kakaknya sudah ada disana dengan sekantong plastik berisi puluhan mawar putih . Dara heran, “ kenapa dari tadi kakak berurusan dengan mawar putih? “ Dara bertanya-tanya dalam hati .
“ kak mimiiiiiiiiiittt...” panggil Dara pada kakaknya itu .
“ eh neng, udah slese mandinya ? “ sahut kakaknya dengan air muka kaget .
“ iya nih udah, tapi kakak anter bunda dulu yah . Mau ikut arisan katanya “ pnta Dara pada kakaknya .
“ nggak usah kak, nanti Bunda berangkat sendiri aja, kalian pergi dulu sana, bunda nggak papa kok “
“ yaudah, bunda ati-ati ntar di jalan .” sahut Mita .
“ kalian juga yah .”
“ pasti deh bun, tenang aja .” jawab Dara meyakinkan .
“ kita berangkat dulu ya, Bun daaahh..”
Dara dan Mita pun pergi ke kota, tempat pertama yang mereka tuju adalah sebuah mall dikota . Dara banyak berbelanja, ditemani oleh Mita, selain berbelanja untuk kebutuhan sendiri tidak lupa ia juga membelikan barang untuk bundanya tercinta . Sepanjang perjalanan mencari barang, Mita dan Dara mendengar bisik-bisik aneh dan lucu dari pegawai ataupun pengunjung mall itu .
“ kak denger nggak barusan cewek-cewek itu bilang apa ? “ tanya Dara sambil tertawa kecil .
“ iya neng, lucu yah, ada-ada aja . Masa’ kita dikira pasangan serasi ? “ sahut Mita ikut tertawa .
“ eh iya kak, ngomong-ngomong bunga-bunga tadi itu dari siapa kak ? banyak banget .”
“ bunga apa neng ? “ tanya Mita bingung .
“ itu loh kak, bunga mawar yang di bawa kakak tadi .”
“ oh itu, itu sih dari temen-temen kakak “
“ kok kakak dikasih bunga ? emngnya kenapa kak ? “
“ nggak tau juga sih, tapi tiap hari emang suka ada bunga di laci meja kakak . Banyak, kemaren-kemaren aja bunganya kakak jual, lumayan dapet duit .”
“ lho kok di jual sih kak ? “
“ lumayan kan neng, dapet duit . dari pada numpuk-numpuk gitu “
“ oh iya kak, ngomong-ngomong itu bunga dari temen cewek ato cowok kak ? “
“ denger-denger sih, dua-duanya “
“ wow..kakak punya penggemar rahasia “
“ biasa aja kali neng . kayak nggak tau aja gimana kakak “
“ hehe iya sih, emang dari dulu kakak banyak yang nge-pens “
“ lha itu tau sendiri . udahlah nggak usah bahas itu lagi, katanya eneng mau cari buku . Nih udah nyampek .”
“ oh iya kak, eneng pergi dulu ya .” Dara meninggalkan Mita sendirian .
Saat di toko buku, Dara sedang berusaha mengambil buku, namun tinggi rak buku tidak mendukung Dara . Tidak mau menyerah Darapun mengambil kursi dan naik, tak sengaja Dara terpeleset dan hampir jatuh beruntungnya ada seorang cowok yang menangkap Dara .
“ lo nggak papa kan ? “ tanya cowok itu .
“ i..iya, gue nggak papa kok, thanks yah udah nolongin gue “
“ iya, bukan apa-apa kok . oh iya, boleh kenalan nggak ? gue Rio “ kata cowok itu sambil mengulurkan tangan .
“ boleh, gue Dara “ sahut Dara sambil tersenyum dan menyambut jabatan tangannya .
“ oh iya, lo sendirian ? “
“ enggak, gue sama kakak kok . Tuh orangnya “ kata Dara sambil menunjuk Mita yang sedang duduk membaca buku .
“ owh gitu . yaudah hehhe..”
“ lho kenapa ? Kok gitu ? “ tanya Dara, melihat tingkah Rio yang aneh .
“ eng..enggak kok, nggak papa hehhe..”
“ owh yaudah, gue mau ke sana dulu yah . Sekali lagi makasih udah nolongin gue “
“ iya..iya..oh iya nih, buku yang mau lo ambil tadi kan ? “ tanya Rio sambil menyerahkan sebuah buku .
“ oh iya, makasih juga buat yang ini yah “
“ iya sama-sama “
“ sampek ketemu lagi “
Dara pun pergi menemui Mitha . Dengan wajah sumringah dan tersenyum lebar, layaknya orang kasmaran .
“ neng, dari mana aja ? kakak cariin tau “ kata Mitha sambil manyun .
“ nyari buku lah kak “ jawab Dara santai masih dengan senyum di wajahnya .
“ eh neng, kok senyum-senyum gitu sih ? kayak orang gila aja “
“ hehehe...”
“ jiaahh malah nyengir dia . geje tau nggak sih lu neng . Udah yok kita pulang aja, udah sore nih . Itu aja kan buku yang mau di beli ? “
“ iyah..yaudah yok pulang “
Setelah membeli buku, mereka mampir ke warung bakso dan makan . Seusai mengisi perut, mereka pulang sambil membawa banyak belanjaan . Sesampainya di rumah Dara langsung masuk ke kamar, dilihatnya 3 buah bunga mawar menghiasi vas di meja belajar Dara “ wah..cantik banget, bener-bener hari yang menyenangkan hihi “ kata Dara dalam hati sambil senyum-senyum sendiri . Keesokan paginya dara dan Mitha pergi ke sekolah bersama, sampai di sekolah Dara melihat Rio, cowok yang kemaren nyelametin dia, makin seneng aja Dara . Bel berbunyi, tanda masuk kelas . Sampai di kelas, Dara masih tersenyum, teman-temannya pun bingung melihat tingkah Dara yang aneh . Bel istirahat berbunyi Dara pergi ke kantin menemui kakaknya, ia melihat kakaknya sedang berbincang dengan Rio .
“ hay kak, “ sapa Dara memotong pembicaraan Mita dan Rio .
“ eh neng, kenalin nih temen baru kakak, dia baru pindah “
“ gue udah kenal kok, Mit “ sahut Rio .
“ oh ya ? kapan ? dimana ? “
“ kemaren kak di toko buku “ sahut Dara .
“ owh...”
Mereka pun berbincang-bincang, sampai bel masuk . Karna senangnya tak terasa waktu berputar begitu cepat di mata Dara . Sepulang sekolah Mitha keluar kelas bersama Rio . Dara senang melihatnya “ kalo kak Mitha akrab sama Rio, berarti ntar aku bisa PDKT nih sama si Rio .” kata Dara dalam hati . Namun anggapan Dara itu salah, sebenarnya Mitha pun menyimpan rasa untuk Rio .
“ kak, pulang yok ? “ ajak Dara pada Mitha .
“ eh iya, bentar ya, neng . yo, gue pulang dulu yah, sampek besok “ pamit Mitha pada Rio .
Sampai di rumah, Dara menuju kamarnya seperti biasa, berganti baju dan keluar untuk makan siang bersama kakak dan bundanya . Usai makan, Mitha dan Dara kembali ke kamar, Mitha mengambil gitar dan mulai menulis lagu . Sementara Dara menulis di diary kesayangannya, hadiah dari Mitha tahun lalu . Begitulah mereka berdua, layaknya orang kasmaran lainnya . Tak sabar menanti besok, bertemu dengan Rio lagi .
Sementara itu Rio, orang yang jadi korban cinta Mitha dan Dara juga bingung, ia merasa ada cinta yang timbul setelah bertahun-tahun ini dia merungkup dengan masa lalunya . “ kenapa sih aku ini ? kok bisa suka ama kakak adek itu ? padahal mereka beda banget .” gerutu Rio sambil memukul drum dihadapannya . Setelah pertemuan pertama itu, Rio, Mitha juga Dara semakin dekat rasa cinta itu pun semakin besar .
“ makin hari kok rasa ini makan besar ke lo, Yo . Apa lo juga punya perasaan yang sama kayak gue ? “ pertanyaan itu yang selalu membayangi Mitha dan Dara . Disisi lain Rio pun bingung, harus memilih siapa, dia cinta kedua cewek itu, akhirnya Rio meminta pendapat pada ikmal, sepupu Rio .
“ gimana mal pendapat lo ? gue bingung banget “ tanya Rio setelah menceritakan perasaannya itu .
“ tergantung lo sendiri, yo . Cinta lo lebih besar ke siapa ? ikutin kata hati lo “ ikmal memberi saran .
“ gue sih lebih suka ama kakaknya, “
“ yaudah lo pilih kakaknya aja kalo gitu . ntar yang atunya buat gue aja, okkeh .”
“ wooo...dasar lo cari kesempatan aja “
“ kan lumayan, Yo . dari pada ngganggur tuh satunya .”
“ ah terserah lo aja, pokoknya besok gue mau nembak kakaknya “
Sore itu Mitha, Dara dan Bunda akan pergi ke pernikahan anak teman Bunda . Mitha akan memanggil Dara, namun Dara masih di kamar mandi, ia menemukan buku diary Dara dan iseng-iseng membacanya . Air mata menetes di pipi Mitha setelah membaca buku diary itu, tak disangka ternyata Dara juga menyukai Rio . Tiba-tiba Dara keluar dari kamar mandi .
“ eh kak Mitha ngapain disini ? “ Mitha langsung meletakkan buku diary dan menghapus air matanya .
“ eh eng..enggak kok, neng . Udah di tungguin bunda tuh, cepetan ganti baju “
“ iya iya, kak . Bentar lagi eneng turun kok “
“ yaudah kakak tunggu di bawah “ Mitha pun keluar dari kamar Dara .
Tiba-tiba HP Mitha berdering, telfon dari Rio . Tanpa pikir panjang Mitha langsung mengangkatnya .
“ hallo..” sapa Mitha
“ eh Mit, gue mau ngomong sama lo penting banget, kita ketemu besok di taman jam 9 pagi .” stelah mengatakan hal itu Rio langsung menutup telfonnya . “ kenapa sih ni anak ? mau ngomong apa’an coba ? “ kata Mitha dalam hati .
“ bundaa..kak Mithaa . Eneng udah siap nih, kita berangkat sekarang ? “ Dara berteriak dari belakang . Mengenakan gaun hitam dengan sabuk kuning, rambut gerai rada keriting dihiasi bando kuning berpita hitam . Tidak lupa membawa dompet kecil berwarna kuning dengan pita hitam . [bayangin aja cantiknya]
“ iyah..ayok deh berangkat “ sahut Mitha . Karna penampilannya yang tomboy, tentu tidak akan mau memakai rok/gaun . Maka ia memakai setelan jas putih dengan kemeja hitam, rambutnya ditata rapi, sepatu hitam [nah lho, gantengnya]
“ yaudah ayok, udah mau mulai acaranya “ sementara Bunda mengenakan kebaya putih namun rambutnya di kucir bukan di gelung, ia terlihat 10 tahun lebih muda . Berangkatlah mereka ke acara itu . Walau tomboy sebenarnya Mitha cewek yang pemalu, saat Bunda dan Dara pergi bersalaman dengan pengantin ia malah pergi mencari makanan . Saat akan mengambil piring tidak sengaja ia bertabrakan dengan seorang cowok . Penampilan cowok itu nggak jauh beda sama Mitha .

#Bersambung

2 komentar:

  1. aku juga salah satu Virginity yang suka banget sama cerpen cerpen buatan kaka...
    aku memiliki hobi bikin cerpen juga tapi belum berpengalaman...
    suka banget sama cerita cinta mitha the virgin n ikmal tobing...
    aku punya katrangan cerpen tentang mereka, pngen berbagi....
    bleh posin di sini g ka???

    BalasHapus
  2. Makasih ya sebelumnya..
    boleh banget kalo mau di post'in disini..
    nanti boleh kirim cerpen/cerbung nya ke Email (dndinay@gmail.com) nanti pasti saya post, kalo ada, cantumin Link Facebook, biar saya bisa kasih Sumber.

    BalasHapus

coment-coment Vty, Mrz, Dlz