Kamis, 12 Januari 2012

Ratu Di Hatiku #7

Detik detik pun berganti menjadi menit menuju ke jam, hari, minggu, dan bulan
Kini Sudah hampir dua minggu Mita tinggal di sleman jogjakarta,, hari demi hari mita lewati dengan aktifitas yang itu itu saja, menyiapkan segala hal yang di perlukan wahyu, menunggu wahyu pulang kerja dan membaca buku, itu lah rutinitas yang mita jalani sehari hari nya.

Cukup sempurna memang sebagai istri yang patuh dan tetap setia menunggu suami pulang.
Namun sampai saat ini, meski usia pernikahan mereka telah memasuki minggu ke dua, belum sekalipun mereka melakukan hubungan layaknya pasangan suami istri.
Jangan kan itu, cium bibir saja tidak bahkan mungkin pipi atau sekedar mengecup kening tanda kasih sayang.
Tapi jangan pikir hubungan mereka dingin. Justru mereka sangat aktif dalam hal komunikasi. Walau selalu mita yang memulai nya.

Kini jam menunjukan pukul 7 malam. Mita tengah menunggu Wahyu di ruang makan untuk makan malam.

Tak lama kemudian wahyu keluar dari kamar nya, dia baru saja selesai mandi.

"wah, masak empal balado rupanya, hmmm keliatan nya enak nih" seru Wahyu seraya duduk di samping Mita.

Mita pun langsung mengambil piring dan mengisi nya dengan nasi,lauk pauk dan sayur, untuk wahyu dan diri nya.

Setelah usai makan seperti biasa mita membereskan semua nya sendiri, karena pembantu nya hanya datang pagi hari hingga sore saja..

****

"mit, mungkin lusa aku akan ke jakarta, kau tidak apa-apa kan di sini sendiri" ucap wahyu saat mereka tengah bersantai di ruang tengah.

"mm, berapa hari di sana?" tanya mita sembari memutar posisi duduk nya menghadap wahyu.

"3 hari, tak masalahkan?" jawab ny seraya bertanya pada mita.

"ok, tak masalah, toh di sini kan juga ada yuan dan erly yang menemaniku" ujar mita tersenyum tipis.

Saat mereka tengah asik mengobrol tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

Mita bergegas menuju ruang tamu dan membuka pintu nya.
Ternyata yuan dan erly [adik perempuan yuan] yang datang.
"eh, Yuan, silahkan masuk" kata Mita mempersilahkan yuan dan erly masuk.

"Wahyu ada Mit?" tanya Yuan
"ada, sebentar yah aku panggilkan, silahkan duduk dulu" jawab Mita dan mempersilahkan yuan dan erly duduk.

Selang beberapa menit wahyu pun menemui yuan di ikuti mita yang membawa minuman untuk yuan dan erly.

"maaf lama, ada apa yuan, ada yang penting?"

"kita harus ke jakarta malam ini, ada masalah pengiriman barang yang harus segera di urus, bisa kan?" yuan menjelaskan maksud kedatangan nya.

Wahyu menatap Mita,tanda ia meminta pendapat pada istrinya itu.

"berangkat saja, ini kan sangat penting" Mita tampak paham maksud tatapan suami nya.

"apa kau tidak apa-apa sendirian di sini?" tanya wahyu tampak khawatir.

"tidak masalah, aku bisa jaga diri toh aku kan bukan anak kecil" ujar mita tersenyum untuk meyakinkan wahyu bahwa ia akan baik-baik saja.

"dan itu sebab nya aku membawa erly kesini, siapa tau mita butuh teman ngobrol"ujar Yuan menengahi pembijaraan wahyu dan mita.

Mita menggenggam tangan wahyu dan menatap nya lekat "Nah, sekarang kau tidak perlu khawatir, kan ada erly yang menemani aku,berangkat saja."

Wahyu pun akhirnya berangkat ke jakarta bersama yuan, sedangkat mita kini bersama erly adik yuan.

*****************


Keesokan paginya saat mita tengah asik membaca majalah. Erly mengajaknya pergi ke kebun untuk melihat panen mangga, dan mita pun menyetujuinya.

Saat akan menuju ke perkebunan, mereka pun berpapasan dengan tania

Mita pun menyapa nya.

"hay,tania apa kabar" sapa mita dengan senyum ramah nya.

"baik saja, kalian mau kemana" tanya tanita.

"kami mau melihat panen mangga,apa kau mau ikut" tawar mita, dan tania meng iya kan ajakan mita, tapi erly tampak kesal dan kurang suka.

"erly, tumben kamu disini, apa tidak kuliah," tanya tania mencoba mencairkan suasana.

"aku sedang cuti,ka wahyu dan ka yuan menyuruhku menjaga ka mita, dari orang-orang yang jahat" ujar erly ketus, tatapan nya tajam ke arah tania.

Mita yang menyadari hawa permusuhan yang di tunjukan erly kepada tania pun merasa heran.

"memang nya, wahyu kemana mit?" tanya tania.

"dia ada urusan di jakarta" jawab mita.

"oh, kira-kira apa akan lama?" tanya tania lagi.

"bukan urusan mu" bentak erly, dan berjalan dengan cepat meninggal kan mita dan tania sendiri.

"tania, maaf ya, erly mungkin tidak sengaja tadi" ujar mita merasa tak enak hati.

"tidak masalah, sepertinya aku pulang saja, salam yah untuk erly" ujar tania dan pergi meninggal kan mita.


Mita pun berlari mengejar erly "Erly....." teriak Mita..

Erly menghentikan langkah nya lalu membalik badan untuk melihat mita "ada apa, mana perempuan penggoda itu" ujar nya sangat ketus.

"siapa, tania?" ujar mita ter'engah engah.. "huh jalan mu cepat juga" keluh mita..

"siapa lagi, ya jelas saja dia" ujar erly dengan sinis nya.

"hey, kau tak boleh begitu, tania kan sahabat kaka mu" timpal mita mengingatkan.

"kau tidak tau dia,mita, dia sangat licik, berhati-hati lah" erly mencoba memperingati mita.

"maksud mu apa?" tanya mita.

"sudahlah, nanti ku jelaskan dan ceritakan apapun mengenai dia, kau harus tau." ujar erly. Membuat mita semakin penasaran.

#####_____#####

Setelah selesai melihat panen mangga mita dan erly bersantai di padang rumput dekat peternakan.

"he, tadi katanya mau cerita tentang tania." ujar mita memulai percakapan

"hmmm" erly menarik nafas panjang,dan menghembuskan perlahan, raut muka nya seolah menandakan ia sedang mencari kata yang tepat untuk memulai cerita nya.

"dulu,sebenarnya mas wahyu dan tania itu adalah sepasang kekasih, bahkan mereka telah merencanakan pernikahan." ujar erly memulai cerita.

"lalu kenapa mereka berpisah" potong mita tak sabaran.

"dengarkan dulu aku cerita,jangan main potong saja" omel erly..

Mita pun diam dan menyimak cerita erly, terbesit rasa cemburu di hatinya saat mengetahui itu, namun mita mencoba kuat dan mendengarkan erly sampai ia selesai bercerita.

"Rumah itu, yang kalian tempati, dulu mas wahyu membuat nya untuk tania" ujar erly, pandangan nya lurus ke depan tak berani menatap mita.

"saat rencana pernikahan sudah di depan mata, tania membatalkan nya, dan memilih menikah dengan pria jakarta itu" erly menghentikan cerita nya saat melihat mita duduk sembari memeluk lututnya, erly tau, pasti mita sedih mendengar ini.

"sudahlah, aku tak mau melanjutkan lagi, takut kau tak kuat mendengarnya" ujar erly menyudahi cerita nya.

"tidak, aku sanggup mendengarnya, lanjutkan saja" ujar mita menutupi kesedihan nya.

"lalu kenapa kau menangis?" tanya erly seraya menghapus air mata mita.

"tidak, aku hanya bingung kenapa wahyu tak cerita ini padaku" ujar mita sembari menepis tangan erly.

"jangan harap, dan jangan sekali kali kau tanyakan ini pada mas wahyu,dia pasti akan marah" ujar erly memperingati mita.

Mita menunduk lesu "sebegitu cinta nya kah wahyu pada tania, sehingga menenutupi nya" ucap mita dalam hati.

"kenapa?" tanya erly yg bingung melihat mita melamun.

"tidak apa apa, ayo lanjutkan" ujar mita dan berusaha menahan air mata nya yang akan jatuh lagi.

Dan erly pun melanjutkan ceritanya.

Ternyata tania itu adalah mantan nya wahyu dan juga pernah berpacaran dengan yuan.
Tapi karena suatu hal membuat tania menikah dengan pria jakarta itu, ayah nya yg gemar judi menjadikan dia taruhan untuk bayar hutang, itu lah alasan nya, yang menurut erly itu hanya alasan nya saja,menerut erly tania itu matre,. toh wahyu pasti mau membayar hutang itu demi dia, tapi tania tak mau, dan memilih pria itu yang jauh lebih kaya dari wahyu, dulu juga saat bersama yuan, tania melirik wahyu dan meninggalkan yuan, dan sekarang setelah usaha suami nya anjlok dan wahyu sukses, dia kembali lagi dan meminta wahyu untuk menikahi nya, sontak saja wahyu menolak, dan memilih untuk cepat cepat menikah dengan wanita lain. Mita sempat berfikir kalau wahyu menikahi nya hanya untuk membalas sakit hatinya kepada tania, saat tania meninggalkan nya dan menikah dengan pria jakarta itu. Tapi mita memilih untuk berfikir positif.

***
> aku mungkin rela bila hanya mendapat setengah dari hati mu.
Tapi aku tak rela bila aku harus berbagi dengan nya
Dan selalu menjadi yang kedua

Mita menulis di buku harian nya, entahlah perasaan nya sungguh tak karuan setelah mendengar cerita dari erly.

Kini mita merasa gelisah, takut bila wahyu berpaling pada tania, mita sungguh tak rela, apalagi mita mendapat cerita tambahan dari pembantu nya, bahwa ternyata tania sering menemui wahyu di perkebunan.

===###===

Hari ini wahyu pulang dari jakarta, mita sangat ingin menanyakan tentang tania, namun niat nya itu di urungkan setelah ia ingat pesan arly untuk tak menanyakan nya pada wahyu.

#bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

coment-coment Vty, Mrz, Dlz