Kamis, 12 Januari 2012

Arti Sebuah Kebersamaan

By:  Tiarra 'Yasmine'
Cerpen ^_^ ini Cuma iseng yah ..
*sekilas info :
~Taras Bistara (Putra pertama)
~Wahyu Sudiro (Putra kedua)
~Cameria Happy Pramitha (Putri pertama)
~Rajasa Ikmal Tobing (Putra ketiga / anak bungsu)
                                                                        ^^^
“Hari ini harus cuci mobil” gumam Taras
“upss.. obral di supermarket cuma sampai jam 2” gerutu Wahyu
“lho ?? susunya habis yaa ?” tanya Mita
“oke ! Mal tolong yaa ?” perintah ketiganya bersamaan, padahal Ikmal sedang mencuci piring (wkwk)
“hwaaa ?! kalian bertiga gak  ngeliat gue lagi apa ?! tangan gue cuma dua !!” protes Ikmal
“Lagian, susu kan bisa beli sendiri ?!” lanjut Ikmal
“Kan elo yang ngabisin” sambung Mita
“Sudah jangan banyak bacot !” celetuk Taras
            Yah.. beginilah keseharian mereka. Tiada hari tanpa bertengkar. Ikmal selalu disuruh apa pun, karena dia yang paling muda diantara yang lain. Prinsip keluarga ini adalah ‘Harus tunduk pada yang tertua’. Jadi, Ikmal yang paling tersiksa (kasian :p). Mama dan Papa mereka sudah tiada. “tok..tok..” terdengar suara ketokan pintu dari luar “biar gue buka, itu tamu gue” ucap Mita dan membukakan pintu. Ya, itu Dara sohibnya Mita. Dara tau permasalahan apa yang sedang mereka bicarakan “Biar gue yang ngepel lantai” Dara angkat bicara dan tersenyum, bukannya jadi tamu Dara malah ngepel lantai dan Mita asyik nonton tv (wkaka)
 “Coba ajah gue punya adik kayak Dara. Cantik,manis,suaranya bagus” gerutu Ikmal masih mencuci piring. “hah ? emangnya elo gak suka punya kakak kayak Mita ?” tanya Wahyu “hm.. bukannya gitu, gue kan cuma bicara soal perempuan ideal gue” jawab Ikmal “Jadi, gimana tipe cewek yang elo suka ?” timpal Taras “eh? Kok ? kenapa jadi ngomongin itu ?!” Ikmal jadi gelagapan.
Disisi lain, Dara lagi mengepel lantai. Tapi matanya tertuju pada sebuah foto ada didalam lemari. Dara pun mengambilnya, Taras duduk disamping Mita. “Eh, ini foto…?” tanya Dara. Taras mengambilnya “waah ?? exotic” ucapnya. Ikmal dan Wahyu menghampiri mereka, melihat sesuatu yang ada ditangan Taras. Ikmal langsung spontan kaget (gak dicicil :p). “Anjr!t !! balikin gak ?!” bentak Ikmal dan berusaha mengambil foto itu. “Upss” sahut Taras melemparnya ke Mita “Happ” ujar Mita mengambil foto itu. Ikmal sangat marah. Ia berusaha mengambil foto itu, Alhasil “sreett”. “Eh,sobek ? maaf Mal” ucap Mita “wahh, pas diwajahnya” sahut Taras. #itu adalah foto Ikmal dan pacarnya (mungkin)
“Akan gue perbai..” tak sempat Mita melanjutkan kata-katanya. Ikmal mengambil foto itu ditangan Mita dengan kasar. Saat ini wajah Ikmal sangat menyeramkan “Gue setiap hari disuruh-suruh ? itu sih gak apa-apa, gue kan adik. Tapi kalo ini !!” kata-kata Ikmal membuat semuanya terdiam. “Mal..” ucap Mita. “Stop bertingkah konyol ! elo cepat-cepat lulus aja ! GUE LEBIH SENANG KALO LO GAK ADA !” bentak Ikmal membuat Mita terkesiap. Ikmal pergi membawa motornya. “kalian sih ! terlalu menggodanya” keluh Wahyu “Biarin aja, kalo laper juga tuh anak balik” sahut Taras. “Maaf, ini gara-gara gue !”ucap Dara sujud-sujud. “iya, ini bukan salah Dara” sahut Wahyu.
*Gue lebih SENANG kalo lo GAK ADA !* kata-kata itu masih terngiang ditelinga Mita.
            Semuanya duduk dimuka tv. Tapi Mita masih mondar-mandir. “ceweknya tadi gimana ?” tanya Wahyu pada Dara. “Cantik ! kalo gak salah ada tulisan namanya Adisty” jawab Dara “benar ! cewek yang feminin” sahut Taras “kenapa benar ?” tanya Mita “tadi Ikmal bilang kalau tipe ceweknya kebalikan dari Mita” terang Wahyu. Mita tercengang “Gue juga gak mau disukai dia !! biarin aja dia gak pulang !!” tegas Mita. “padahal dia yang paling cemas” gumam Dara.
 “ini sudah jam 10 ? gak apa-apa ya ?” tanya Dara
 “tenang, dia kan cowok ! gak perlu cemas” sahut Wahyu.
Tiba-tiba saja ditv “berita tentang anak remaja laki-laki yang diculik lalu dimutilasi dan mayatnya dibuang ke tempat sampah ! jaga anak,kakak, atau adik anda baik-baik !!” ujar presenter berita itu. Sejenak hening.. Wahyu dan Taras bertatapan.
“Gue akan cari dia !!” ucap Taras berlari keluar rumah
“gue juga ! anak perempuan dirumah aja. Terutama Mita !” sambung Wahyu
Mita masih saja mondar-mandir dan terkadang duduk sambil melihat jam untuk menggulur waktu
“ah, biar saja dia diculik !!” gerutunya
Dara menatap Mita, lalu berkata “Mit, elo tau kan ? Ikmal gak serius dengan kata-katanya tadi. Gue juga bakalan marah kalau foto itu dirobek !”
“Gue tau ! gue juga akan lebih marah kalau foto itu dirobek dan dikerjai !” sahut Mita “Tapi.. cara bicaranya ngebuat gue naik darah !!” lanjutnya
 Dara masih menatap Mita dengan tajam “Ah, mana bisa menunggu aja ! ayo Dar, kita cari !!” ucap Mita akhirnya.
“Memang elo tau dimana mencarinya ?” selidik Dara
“Dimana lagi kalau bukan Game center !!”
Dara hanya tertawa kecil “udah, jangan ketawa !!” celetuk Mita
Mereka pun mencari-cari Ikmal, tepat didepan game center. Mita melihat motor Ikmal “ini motornya ? orangnya mana yah” gumam Mita. Mata Mita langsung tertuju pada empat orang yang sedang berkelahi “Ikmal !!” ucapnya panik, “hey Bodoh ! apa yang lo lakuin disini ?” tanya Mita “jangan ikut campur ! ini urusan gue !” sahut Ikmal
“3 lawan 1 mana bisa ?!!” timpal Mita lagi
Mereka berdebat. Tapi, sesuatu menghentikan perkataan Ikmal “BRAKKK !!” orang itu memukul Mita dari belakang. Mita terjatuh ke aspal punggungnya sangat sakit, Ikmal spontan terkejut (gak dikredit :p). “Elo !! APA YANG LO LAKUIN PADA KAKAK GUE !!” bentaknya sangat marah lalu langsung menghajar ketiga orang tadi sampai babak belur dan darah berlimpahan di aspal itu. Mita tercengang, “sekuat itu kah Ikmal ?!” batinnya. Sesudah itu, Ikmal langsung membantu Mita berdiri “ayo sini, gue bantu” ucap Ikmal.
Dara melihat mereka dengan kagum pada kakak adik itu“kalian berdua sudah baikan ?” tanya Dara. “Si..siapa bilang ?!” sahut Mita membelakangi Ikmal “Sama !!” sambung Ikmal juga membelakangi Mita. Dara tertawa kecil. “Hey, ada apa disitu ?!” dari jauh terdengar suara. “Gawat !! Polisi datang, lari Mal !!” ucap Mita panik “Motor gue ?!” tanya Ikmal “ambil aja besok !” jawab Mita
“kalau dicuri gimana ?”
 “Siapa yang mau mencuri barang rongsokan itu !”
“Apaaa ?!!”
            Mereka berdua lari terbirit-birit tapi masih berdebat. Dara hanya tersenyum melihatnya. Dara diantar pulang oleh Taras. Sampai dirumah… Wahyu masuk kedalam kamar Ikmal “hm.. gue akan terus tinggal dirumah ini. Tapi Taras dan Mita mungkin gak ada dirumah lagi 2-3 tahun kedepan. Taras mungkin akan bekerja diluar kota dan Mita akan menikah dengan Rio” ucapnya bersender didepan pintu.  Ikmal meneguk ludah, membayangkan rumah yang kosong. “Kita akan kehilangan sosok Ibu dirumah ini. Jadi, jangan lagi bilang LEBIH SENANG GAK ADA !” terang Wahyu “Ya, gue tau !” sahut Ikmal.
 “Mit ?!” ucap Ikmal mendatanginya dikamar, Mita lagi mengeringkan rambutnya dengan handuk.
“Mau apa el..?”
“Maaf soal tadi ! ucapan gue kelewatan ! MAAF”
“e..elo gak perlu minta maaf ! justru gue yang seharusnya minta maaf”
“sudahlah”
“tadi makasih udah nolong gue. Elo jadi kuat ya ?”
“Tapi, masih belum apa-apa dirumah ini” sahut Wahyu dan Taras bersamaan
“karena kalian kelewat kuat !!” timpal Ikmal yang kaget melihat kedua kakaknya ada didepan pintu menyaksikan. Semuanya tertawa bahagia.
 
                                                            ~THE END~
 
Pesan : Yah, itulah keluarga. Adik kakak itu memang dekat sekaligus jauh, mereka bisa dengan enteng mengatakan hal menyakitkan tanpa memikirkan perasaan yang lain. Dan karena tidak bisa mengetahui saat yang tepat meminta maaf, hukumannya lebih berat daripada bertengkar dengan orang lain. walau malu mengucapkannya, ikatan itu tetap ada.  *gaje lagi* haha.. jujur yah, nih terinspirasi dari kehidupan gue. Punya 1 kakak cowok yang super NYEBELIN ! dia sering banget nyuruh-nyuruh gue dan buat gue nangis. Tapi, dibalik itu semua dia sayang banget sama gue dan selalu ngejagain gue dari orang jahat (curhat colongan). Smile ^_^ TERIMAKASIH udah mau baca. Di tunggu KRITIK dan SARANnya.

                                                           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

coment-coment Vty, Mrz, Dlz