Selasa, 13 September 2011

"Ratu di Hatiku" #1

 Oleh : Wahnyun Mrz Dya

"wow, bangun sudah pagi..!!" Teriak Dara tepat di sebelah kanan kuping Mita.

Kebiasaan setiapa pagi di rumah itu, Dara menuju jendela kamar itu di buka nya korden kamar itu, membuat yang mentari menyusup masuk kedalam kamar. Jurus jitu Dara bila ia sudah lelah membangun kan kaka tercinta nya itu.

"ah, mengganggu saja." dengus Mita lalu menarik selimut nya hingga menutupi kepala.

"ku bilang kan, coba sekali-kali kamu bangun pagi, tidak salah juga kan." ujar Dara menasehati.

Mita mengambil bantal di samping nya dan menutup kuping nya, Ia tau persis adik nya itu, pasti akan ceramah panjang lebar.

"membosankan, ini kan baru jam 6 pagi." gerutu Mita, saat Dara menarik selimut nya dan memaksa nya

turun dari ranjang. Dara memang tidak mudah menyerah, dalam hal membangunkan kaka nya itu.

"hey, kamu dengar itu, suasana pagi yang indah, yakin kamu tidak menyesal? Hmm suara burung itu pasti si Robin, kenari putih kesayangan papah." oceh Dara. Ia memang pecinta binatang, tidak heran bila rumah nya banyak bermacam hewan peliharaan.

"dasar sinting, suara burung saja di hapalin." dengus Mita, ia tampak kesal, Mita lalu bergegas menuju kamarmandi, ia tak mau berlama-lama mendengar celotehan pagi adik nya itu.

###

Di ruang makan itu lah, saat semua keluarga kecil itu berkumpul, dan seperti biasa sarapan pagi mereka pun di warnai obrolan yang memang sudah khas di keluarga itu.

"mungkin nanti malam semua harus berada di rumah, batalkan saja bila punya acara." papa mulai percakapan.

"memang nya ada apa, mama kan masih harus mengurus tentang masalah perceraian artis itu." tukas mama, yang memang sering menangani kasus artis.

"istri dan anak mendiang sahabat papa, akan berkunjung ke sini, jadi di mohon jangan telat pulang untuk malam ini." tegas papa.

"baik lah, akan mama usahakan." timpal mama.

Papa kemudian melirik Mita dan Dara yang sedari tadi sibuk dengan BB nya.

"kalian dengar..!!" suara papa agak meninggi.
Dara dan Mita hanya meringis.

"ada waktu kan malam ini?." tanya papa.

"sebentar Dara cek dulu jadwal hari ini." ucap Dara sok sibuk.

"mm, seperti nya ada." jawab Dara.

"kamu, Mita?." tanya papa pada Mita.

"tenang pa, Mita pasti selalu ada waktu, dia kan hanya ada kerjaan di swalayan papa, selebih nya di rumah." ujar Dara. Yang membuat Mita sewot.

"bisa pah." jawab Mita singkat.

Mita dan Dara bekerja di swalayan milik ayah nya, tapi tak satu pun mengetahui bila mereka adalah anak dari pemilik swalayan itu. Hal itu Mita dan Dara lakukan karena ada sedikit masalah di keuangan. Yang di duga kecurangan dari pihak dalam.

Mita yang bekerja sebagai kasir dan Dara sebagai SPG. pun harus extra hati-hati dalam penyamaran itu.

Dara yang memang sudah siap terlebih dulu mempunyai waktu untuk mengobrol dengan ayah nya, semantara Mita bergegas ke kamar untuk bersiap-siap.

"Pah, anak yang akan datang nanti cewe atau cowo?" tanya Dara. Ia penasaran, dan ia ingin menjadikan nya bahan keusilan nya pada Mita.

"cowo, kenapa memang." jawab ayah nya seraya bertanya.

"hehe, ga ada apa-apa, cuma nanya." ujar Dara cengengesan.

Mita keluar dari kamar nya, kali ini iya menggunakan seragam kasir berwarna biru yang terlihat sangat kontras dengan kulit nya yang putih.
Setelan jas dan rok mini dengan stoking berwarna kulit dan sepatu hak 5 inci, rambut nya yang di sambung di biarkan tergerai.

"waw, benar-benar cantik." puji Dara. Yang saat ini mengenakan setelan kemeja putih dan celana panjang hitam, dan menguncir rambut nya kebelakang.

"rebet banget, memang nya tidak ada baju yang lebih baik apa, kalau tau begini aku tidak mau." Mita mengeluh pada ayahnya.

"itung-itung pengalaman" papah nya pun terkekeh melihat Mita yang berjalan bak robot.

***

"Mit, mau taruhan ga sama aku" Dara memulai aksi jahil nya.

"boleh taruhan apa," Mita mengiyakan tanpa sedikit pun curiga.

"tentang tamu yang akan datang malam ini." ujar Dara.

"maksud kamu?" tanya Mita keheranan.

"kalau yang datang anak nya cewe, aku akan memberikan gaji aku selama 5 bulan ke kamu, tapi bila yang datang cowo, apapun yang terjadi, kamu yang harus menanggung." tantang Dara.

"taruhan yang aneh." ujar Mita.

"aneh apa nya, wajar saja kan, siapa tau papah berniat menjodoh kan salah satu dari kita dengan anak sahabat nya itu." celoteh Dara.

"sekolot itu kah papah," ujar Mita tak tahan menahan tawa nya. Adik nya itu memang suka mengada ada.

"biar saja, nama nya buat jaga-jaga, aku kan sudah punya rafe, memang nya kamu, jomblo sejati." timpal Dara.

"heh, enak saja jomblo,gini gini aku__" ucapan Mita terpotong oleh suara Dara.

"aku apa? Masih ngarepin Haikal, yang entah di belahan dunia mana itu" cibir Dara.

"ok, ga usah di bahas, aku setuju!" bentak Mita.

"nah gitu dong" ujar Dara senang, kini dia merasa aman, setidak nya hubungan nya dengan Rafe tak akan terganggu.

Mita melaju kan kendaraan nya dengan pelan, ia tak habis pikir bila adik nya menyinggung masalah Haikal, ada apa dengan nya. Sungguh menyebal kan.

#bersambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

coment-coment Vty, Mrz, Dlz